Kebut-kebutan sepeda motor yang berakhir dalam kecelakaan lalu lintas kembali terjadi. Kali ini kecelakaan melibatkan pengendara motor besar dan motor kecil. Kejadian berlangsung pada Minggu pagi di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Peristiwa ini pertama kali diketahui melalui akun Instagram pribadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Sahroni. Berdasarkan keterangan caption miliknya menyebutkan tiap akhir pekan ruas jalan di Bintaro kerap dijadikan ajang kebut-kebutan. Sahroni juga meminta pihak Kepolisian untuk menindak tegas para pelaku ugal-ugalan di jalan raya.
"Berikan Sikap Tegas kepada mereka motor2 besar sport untuk hati2... jangan sampe menelan korban lagi // Pak Dirlantas Tolong tertibkan Para pelaku Balap Liar di Bintaro loops... meresahkan para pengguna jalan di bintato...( penjarakan yg menabrak sampe menghilangkan nyawa org laen ) tanpa terkecuali," tulisnya dikutip Minggu (1/8).
Jusri Pulubuhu selaku Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) berpendapat orang-orang yang suka ngebut di jalan raya adalah thrill seeker. Mereka adalah para pengendara yang suka untuk mencari sensasi. Menurutnya orang pencari sensasi ini suka melewati batas ketakutan.
Baca Juga: GALERI: Varian Baru BMW R 18 Transcontinental dan Bagger
"Jadi ini adalah Thrill Seeker, orang-orang yang suka cari sensasi. Mereka suka sekali mendapatkan adrenalin, ketika adrenalin muncul itu biasanya diikuti oleh euphoria. Mereka suka melakukan batas-batas antara takut dan tidak, mereka suka sekali dipuji," pungkasnya.
"Mereka akan menggebu-gebu saat di lampu merah, mereka menganggap lampu merah adalah garis start. Siapa yang duluan beberapa meter itu akan timbul kepuasan. Mereka justru akan tertekan kalau membawa motor pelan atau tertib," pungkasnya.
Baca Juga: Penampakan Motor-Motor yang Digunakan Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020
Jusri menyebutkan, pengendara jalan raya harus lebih tertib terhadap aturan lalu lintas. Ditambah pengendara harus memiliki empati terhadap pengguna jalan lain. Perlu diiingat bahwa jalan raya merupakan fasilitas umum yang digunakan oleh banyak orang, bukan digunakan untuk diri sendiri.