Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
Disclaimer Hubungi Kami Info Iklan Karir Peraturan Media Siber Redaksi Tentang Otorider
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.

Apa Jadinya Jika 120 Juta Motor di Indonesia Dikonversi ke Listrik?

Kamis, 22 September 2022
Gemilang Isromi Nuar

Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan telah resmi diumumkan. Perpres bertujuan agar masyarakat semakin cepat beralih menggunakan kendaraan bertenaga listrik.

Salah satu cara meyelaraskan program tersebut adalah konversi kendaraan bermotor bahan bakar bensin menjadi listrik. Dengan peningkatan jumlah kendaraan cukup drastis, rata-rata pertumbuhan 4,1% per tahun yang didominasi roda dua (121 Juta unit tahun 2021), program konversi ini diharapkan mampu memberikan dampak sangat signifikan, baik efisiensi maupun pengelolaan lingkungan.

   Baca Juga: GALERI: New Honda CBR250RR Punya Bodi dan Fitur Baru

Namun, program motor listrik masih dalam skala pilot project. Kini sudah ada empat bengkel tersertifikasi dan ada 40 bengkel lagi yang mengajukan untuk pelatihan. "Program ini juga akan menumbuhkan kegiatan ekonomi baru. Perakitan yang dilakukan oleh bengkel-bengkel service tentunya akan memerlukan tenaga kerja baru dan perputaran roda ekonomi," ujar Arifin.

Ia pun turut mengungkapkan biaya yang dibutuhkan untuk mengkonversi satu unit motor bensin menjadi motor listrik. Dalam hitungannya, seseorang perlu mengeluarkan Rp 15 juta.

Sementara itu, menurut Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu Indonesia harus beralih ke kendaraan listrik. Hal ini karena Indonesia dikondisikan oleh Paris Agreement yang disepakati bahwa pada 2030, Indonesia akan menurunkan tingkat karbon yang dihasilkannya hingga 29% dengan dukungan internasional.

   Baca Juga: Arti dan Fungsi Porting Polish di Mesin Motor, Tingkatkan Performa?

"Sehingga, Indonesia mau tidak mau harus berupaya keras untuk itu, agar tidak mendapatkan tekanan ekonomi yang keras dari banyak negara maju," kata Yannes saat dihubungi OtoRider, Selasa (20/9).

Dari segi bahan baku, Yannes mengatakan Indonesia punya 23% tambang nikel dunia yang menjadi bahan penting untuk membuat baterai bagi kendaraan listrik. 

"Ini akan jadi mesin penghasil devisa yang kelak membuat Indonesia menjadi negara kelima terkaya di dunia tahun 2045," ungkap Yannes.

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoRider, caranya klik link https://t.me/otoridercom , kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.

Terbaru

Berita | 59 menit yang lalu

Harga BBM Shell, Vivo, dan BP-AKR Naik, Pertamina Tetap Sama

Motor Listrik | 2 jam yang lalu

Seharga Ponsel, ZPT Nimbuzz Jadi Motor Listrik Termurah di PEVS 2024

Motor Listrik | 5 jam yang lalu

Tawarkan Baterai Lokal, Harga Motor Listrik Gesits Bisa Murah

Motor Listrik | 7 jam yang lalu

Dukung Ekosistem Hijau, Kymco Pajang Motor Listrik di PEVS 2024

Berita | 22 jam yang lalu

Punya Tiga Warna Baru, Ini Spesifikasi Yamaha FreeGo 125
Beranda Trending Motor Listrik