Berbagai produk motor listrik asal Cina meluncur begitu deras di pasar otomotif Indonesia. Deretan produk tersebut umumnya punya kesamaan, mulai dari desain, teknologi, hingga asal pabrik yang serupa. Di pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) yang diselenggarakan pada Juli lalu terlihat banyak diramaikan pabrikan asal Cina.
Fenomena ini membuat pabrikan motor Jepang yang tengah menguasai pasar Indonesia tampak mulai menunjukan jati dirinya dalam industri otomotif, yang sebelumya hanya berdiam diri. Salah satunya adalah merek Yamaha.
Baca Juga: Usai Diperkenalkan, Motor Listrik Yamaha E01 Resmi Tes Jalan
"Dari pengalaman saya di bidang tersebut, dan melihat dari perspektif Yamaha Motor saat ini, saya bisa katakan bahwa Yamaha sangat mempertimbangkan sebuah konsep dan selalu berusaha untuk dapat berbeda serta unik dari para kompetitor, termasuk dalam mengembangkan produk EV di masa depan seperti halnya dengan model E01," ucap Morimoto.
Sementara itu pabrikan Jepang lainya, Honda mengumumkan rencana panjang menuju era elektrifikasi secara global dengan bakal merilis 10 model motor listrik hingga 2025 mendatang.
Nantinya, dalam tiga kategori sepeda motor listrik yang dikeluarkan memiliki spesifikasi atau kecepatan yang berbeda. Electric Bicycle (EB) mencapai 25 km/jam, Electric Moped (EM) 25 - 50 km/jam, dan yang lebih kencang Electric Vehicles (EV) hingga 50 km/jam. Honda sendiri juga sudah memperkenalkan motor listriknya yaitu PCX Electric.
Dengan adanya 'perlawanan' dari pabrikan Jepang, bukan tidak mungkin motor listrik buatan Cina ini akan redup di pasar Indonesia. Hal tersebut terbukti ketika era motor matic pertama kali hadir di Indonesia. Pabrikan di luar Jepang seperti Kymco dan Vespa melalui model Corsa lebih dulu beredar, yang merupakan perintis hadirnya skuter di Indonesia. Namun, kehadiran mereka kini mulai tersisih.
Baca Juga: Bergaya Klasik, Honda Monkey Diberi Teknologi Modern
Pada 2004 silam, Yamaha memperkenalkan Mio yang langsung mendapatkan sambutan hangat lantaran desainnya yang kompak. Sejak saat itu order Mio membludak. Melihat potensi tersebut, Honda juga tidak mau kalah dan merilis Vario yang diluar dugaan juga mendapatkan sambutan luar biasa.
Meskipun motor listrik Cina dijual murah, terdapat faktor yang akan membuat kalah dengan produk Jepang yaitu kurang memerhatikan jaringan purna jual yang meliputi pemberian garansi, penyediaan onderdil atau aksesori, pemeliharaan atau konsultasi berkala, perbaikan, suku cadang dan belum banyaknya bengkel resmi seperti Yamaha atau Honda.