Program kendaraan motor tenaga listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan serta pencapaian target Presiden dua juta unit motor listrik di Indonesia tampaknya mulai terlaksana.
Menurut Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, saat ini terdapat empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik serta 35 perusahaan roda dua dan roda tiga listrik di Tanah Air. Adapun total investasi yang masuk sebesar Rp 1,872 triliun.
"Untuk kapasitas produksinya mencapai 2.480 unit bus, 14.000 unit mobil listrik serta 1,04 juta unit untuk kendaraan roda dua atau roda tiga listrik," kata Agus dalam acara 'Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik' secara virtual melalui YouTube, Jumat (21/10).
Nantinya, target produksi makin ditambah menjadi satu juta kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda empat atau lebih dan 3,22 juta KBLBB roda dua pada 2035.
Sebelumnya, Menperin menilai target dua juta sepeda motor listrik di Tanah Air sangat realistis, mengingat animo dari para investor untuk membuka fasilitas produksi motor listrik cukup besar. Saat ini sudah ada 35 pabrikan otomotif yang siap memproduksi sepeda motor listrik dengan kapasitas satu juta unit kendaraan per tahun dan ditargetkan meningkat hingga dua juta unit hingga tahun depan.
Baca Juga: Menteri BUMN: Motor Listrik Buka Peluang Lapangan Kerja Baru
Tetapi menurut Agus, ada beberapa hambatan dalam mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Di antaranya ketersediaan jaringan charging station, swap station, hingga harga kendaraan listrik yang masih lebih mahal dari kendaraan Internal Combustion Engine (ICE).
"Kapasitas baterai yang mempengaruhi jarak tempuh, serta sumber daya manusia (SDM) di industri ini. Karena itu pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan akan terus memacu inovasi dan pengembangan SDM," ujar Agus.