Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
Disclaimer Hubungi Kami Info Iklan Karir Peraturan Media Siber Redaksi Tentang Otorider Privacy Policy
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2024. Otorider.com. All rights reserved.

Helm Berbentuk Bulat Dinilai Lebih Aman Digunakan, Kenapa?

Kamis, 28 Desember 2023
Gemilang Isromi Nuar

Beberapa model helm yang dijual dan berendar di pasaran saat ini berbagai bentuk ada bulat sempurna dan runcing dengan sudut tajam.

Ilustrasi helm.

OTORIDER - Helm berfungsi sebagai pelindung kepala dan wajib digunakan oleh pengendara motor. Beberapa model helm yang dijual dan beredar di pasaran juga memiliki beragam bentuk, ada bulat sempurna hingga runcing dengan sudut tajam.

Namun untuk keselamatan, helm berbentuk bulat dinilai lebih aman digunakan oleh pengendara motor. Hal itu dikatakan langsung oleh General Manager Arai Indonesia, Arief RB. Helm Arai berbentuk bulat ditambah spoiler yang mudah hancur diyakini dapat meredam benturan.

"Kenapa bulat sempurna? Agar mudah tergelincir saat terpentok dan mengikuti arah jatuh. Kedua, teknik absorption atau daya redam benturan yang dibuat berlapis-lapis," kata Arief beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Arai Indonesia, Eric Saputra menjelaskan alasan spoiler helm Arai dibuat gampang pecah. "Jadi kalau terbentur, mending spoiler-nya saja yang pecah, kemudian perlindungannya dari permukaan helm yang membulat tadi. Buat kami, helm itu harus bulat seperti telur. Jadi, kalau kena benturan, dia enggak terkunci," papar Eric.

Soal bentuk helm, orang-orang Eropa dan Amerika kepalanya cenderung banyak yang model lonjong. Sementara untuk orang Asia kepalanya banyak model bulat. Pernyataan ini disampaikan oleh Technical Director NHK Indonesia, Johannes Cokrodiharjo.

Mayoritas helm yang dijual di Indonesia saat ini menurut Johannes sudah menyesuaikan dengan spek kepala orang Asia. "Untuk menggunakan helm yang speknya untuk kepala lonjong, pastinya tidak akan nyaman untuk orang-orang yang kepalanya bulat. Begitu juga sebaliknya, sehingga wajib mengetahui bentuk kepala sendiri," papar Johannes dikutip dari medcom.id. (*)

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.

Trending

#1

Berkaca Dari Hokky, Ini Potensi Bahayanya Melebar di Tikungan

#2

PPN Naik Menjadi 12%, Bagaimana Dampaknya pada Motor Listrik?

#3

Berkendara Tanpa Helm di Jalan Protokol Jakarta, Apa Sanksi yang Bisa Dikenakan?

#4

Bahaya Mengendarai Sepeda Motor Tanpa Helm, Risiko Cedera Kepala yang Mengancam

#5

Jorge Martin Bisa Juarai MotoGP 2024 Besok Jika Hal Ini Terjadi

Terbaru

Berita | 9 jam yang lalu

Ini Daftar Motor Bekas yang Paling Diminati di Balai Lelang

JBA Indonesia salah satu balai lelang melampirkan data dimana jenis motor matik menjadi yang paling laris diminati oleh konsumen.

Berita | 10 jam yang lalu

Penjualan Lelang Motor Bekas di JBA Naik Hingga 24 Persen

Dengan pertumbuhan yang konsisten dan berbagai langkah inovatif, JBA Indonesia berhasil tingkatkan penjualan motor bekas.

Berita | 11 jam yang lalu

Tawarkan Ragam Keseruan, GJAW 2024 Siap Digelar Besok

Tahun ini, GAIKINDO menggandeng Mandiri Utama Finance (MUF) sebagai sponsor utama penyelenggaraan MUF GJAW 2024, dengan berfokus mendorong penjualan kendaraan di akhir tahun.

Berita | 15 jam yang lalu

QJ Motor Tunjuk Indonesia Jadi Basis Produksi di ASEAN

Pabrikan motor asal Cina, QJ Motor tampaknya tak ingin tanggung untuk masuk ke pasar Indonesia. Bahkan akan menjadi basis prodkus.

Motor Listrik | 19 jam yang lalu

Pengembangan Industri Baterai Lokal, Gandeng Institusi Akademik

Jika pengembangan ini berhasil, kendaraan listrik dengan baterai buatan dalam negeri diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih ekonomis.

Beranda Trending Motor Listrik