Sekarang ini, tren menggunakan motor listrik mulai marak. Tak sedikit yang memutuskan untuk mengganti motor berbahan bakar bensin dengan motor bertenaga baterai.
Selain ramah lingkungan, kendaraan listrik juga dinilai bisa memberikan keuntungan, yang mana kini harga bahan bakar fosil terus meningkat. Bisa dibilang, nantinya mengisi daya kendaraan listrik bakal menjadi gaya hidup baru.
"Kami merancang suatu 'franchising' sehingga kami bisa bekerjasama dengan pihak ketiga. Terutama yang punya lahan-lahan di tempat strategis. Sehingga nanti untuk motor listrik, mobil listrik sendiri ini menjadi suatu gaya hidup baru," papar Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Darmawan Prasodjo dikutip dari Antara (29/3).
Masyarakat nantinya bisa mengisi daya kendaraan listrik sambil melakukan aktivitas lainnya, seperti berbelanja, mengurus keperluan di kantor, atau menikmati kopi di kedai-kedai kopi.
Ia juga mengatakan pangsa pasar kendaraan listrik di Indonesia sangat besar. Peralihan kendaraan dari bermesin bensin menjadi listrik merupakan keniscayaan lantaran masyarakat sudah mulai teredukasi bahwa kendaraan ramah lingkungan tersebut memiliki banyak keunggulan.
"Ini adalah perubahan yang besar dan ini adalah keniscayaan, karena apa? Karena biaya operasionalnya jauh lebih murah dan emisi gas rumah kacanya juga jauh lebih rendah. Maka ini juga bukan penghematan saja, tetapi ini juga bagaimana kita menyelamatkan bumi dari pemanasan global," kata Darmawan.
Baca Juga: Jangan Asal! Begini Cara Merawat Bagasi di Motor
Pihaknya juga berupaya untuk memberikan kenyamanan dan efisiensi kepada para pengemudi ojek daring yang menggunakan motor listrik. Hal ini diwujudkan dengan menghadirkan lebih banyak Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
"Untuk yang ojek nanti kemana pun bergerak, nanti tidak perlu mengecas lagi, tapi mengganti baterai. Kalau mengecas mungkin butuh waktu 4 jam kan, agak sulit juga operasionalnya. Nah, kalau mengganti baterai hanya sekitar dua sampai tiga menit seperti isi bensin biasa," ujar Darmawan.