Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
DisclaimerHubungi KamiInfo IklanKarirPeraturan Media SiberRedaksiTentang OtoriderPrivacy Policy
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2025. Otorider.com. All rights reserved.

Kenaikan PPN 12% Akan Berdampak Terhadap Industri Otomotif Indonesia

Dipublikasikan : Selasa, 26 November 2024 13:10

Kenaikan PPN dapat memicu peningkatan harga kendaraan bermotor, yang pada gilirannya dapat menurunkan daya beli masyarakat.

GJAW 2024. (Foto: Otorider/Gemilang)
GJAW 2024. (Foto: Otorider/Gemilang)

OTORIDER - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) secara terbuka menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak opsen pajak dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025. Kebijakan ini dinilai berpotensi menekan performa industri otomotif, yang saat ini sudah menghadapi tantangan berat.

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, menegaskan bahwa pungutan opsen pajak yang diberlakukan oleh pemerintah daerah akan menjadi beban tambahan bagi pelaku industri otomotif mulai tahun depan. Ditambah lagi, kinerja industri otomotif sepanjang 2024 juga mengalami pelemahan. Opsen pajak ini merupakan pungutan tambahan berdasarkan persentase tertentu, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).

"Yang lebih berat buat kami adalah kenaikan pajak berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 mengenai BBNKB. Kenaikannya akan sangat signifikan," ujar Nangoi pada pembukaan GJAW 2024 di ICE BSD.

Perlu Penyesuaian Kebijakan dengan Kondisi Ekonomi

Nangoi menekankan bahwa pemerintah perlu mempertimbangkan dampak kebijakan ini terhadap daya beli masyarakat, yang saat ini sedang melemah. Gaikindo juga berupaya keras untuk mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sektor otomotif akibat kebijakan tersebut.

“Kalau boleh jujur, UU No. 1/2022 sebaiknya disesuaikan dengan kondisi ekonomi sekarang. Jangan terlalu drastis. Karena seperti yang dikatakan Menteri Perindustrian (Agus Gumiwang), kita tidak ingin ada PHK, dan ini yang kami coba hindari,” tambah Nangoi.

Sementara itu, General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor, Ahmad Muhibbuddin, mengungkapkan bahwa industri sepeda motor akan tetap mematuhi kebijakan yang ada. Namun, ia mengakui bahwa kenaikan PPN menjadi 12% akan menjadi tantangan baru bagi industri ini.

"Ya memang itu salah satu challenge yang harus dihadapi semua industri, termasuk di industri sepeda motor akan ada kenaikan PPN menjadi 12 persen," kata Muhib di Bali, Jumat (22/11).

Pihaknya masih mengkaji dan menghitung secara menyeluruh dampak kebijakan tersebut terhadap pasar. "Kita lagi mengkalkulasi beragam perpajakan itu, efeknya ke market itu seperti apa, dampaknya seperti apa," papar Muhib. (*)

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play

Trending

#1

Touring Motor Indonesia ke Mekkah, Bisa Ganti Oli dan Ban Berapa Kali?

#2

Kaleidoskop 2025: Deretan Motor Baru Honda yang Meluncur Sepanjang Tahun

#3

Pembalap Ahwin Sanjaya Meninggal Pasca Insiden Maut

#4

Kronologi Kecelakaan Maut Ahwin Sanjaya di Final Sumatera Cup Prix 2025

#5

Harga Yamaha Fazzio Desember 2025, Spesifikasi & Fitur Skutik Hybrid 125 cc

Terbaru

Berita| 57 menit yang lalu

Ribuan Pengunjung Padati Yamaha Rev Festival di Senayan Park, Rayakan 10 Tahun MAXI Yamaha

Acara tersebut menjadi puncak kemeriahan perayaan 1 Dekade MAXI Yamaha di Indonesia, sekaligus sarana kumpul konsumen setia, komunitas, hingga generasi muda.

Berita| 2 jam yang lalu

Honda Siap Hidupkan Moto Mini, Gorilla 125

Kesuksesan Monkey 125, menjadi pencetus akan diproduksinya Gorilla 125 yang cukup banyak digemari di berbagai belahan dunia.

Berita| 3 jam yang lalu

Performa Motor Menurun dan Brebet, Benarkah Selalu Salah Busi?

Mesin motor brebet sering dikaitkan dengan busi. Technical Support NGK menjelaskan peran busi dan faktor lain yang memengaruhi performa mesin.

Berita| 19 jam yang lalu

Ini Tiga Keunggulan Servis Resmi di Beres Yamaha

Melalui jaringan Bengkel Tepercaya yang tersebar di seluruh Indonesia, Yamaha menawarkan berbagai keunggulan. Diantaranya tiga hal ini.

Komunitas| 21 jam yang lalu

Serunya Ajang MOTION Jakarta, Satukan Riding Experience, Komunitas dan Lifestyle

MOTION Jakarta dirancang untuk mendekatkan pengalaman Motoplex kepada masyarakat urban dengan ritme dan preferensi berbeda.

Beranda Trending Motor Listrik