Masukan kata kunci yang ingin Anda cari pada kotak diatas.

Tentang Kami
DisclaimerHubungi KamiInfo IklanKarirPeraturan Media SiberRedaksiTentang OtoriderPrivacy Policy
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play
Hubungi Kami
Perkantoran Maisonete Mega Jalan Raya Joglo No. 41 Kebon Jeruk, Kembangan, Kota Jakarta Barat, Jakarta 11640
Email :
redaksi@otorider.com (Redaksi)
marketing@otorider.com (Marketing)
Member of :
Copyright © 2025. Otorider.com. All rights reserved.

Benarkah Etanol Bisa Menyebabkan Karat pada Tangki Bensin Kendaraan?

Dipublikasikan : Kamis, 30 Oktober 2025 09:08

Apakah etanol benar bisa bikin mesin berkarat? Ahli ITB menjelaskan bahwa penyebab utama bukan etanol melainkan kadar air tinggi.

Bioetanol. (Foto: Pertamina)
Bioetanol. (Foto: Pertamina)

OTORIDER - Wacana pemerintah terkait penambahan etanol sebesar 10 persen pada bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite atau Pertamax memunculkan berbagai pertanyaan dari masyarakat. Salah satu isu yang beredar adalah kekhawatiran bahwa etanol dapat menyebabkan karat pada tangki dan mesin kendaraan jika digunakan dalam jangka panjang. Namun, benarkah hal tersebut?

Dr. Ing. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin, Kelompok Keahlian Ilmu Rekayasa Thermal Institut Teknologi Bandung (ITB), memberikan penjelasan ilmiahnya dalam RAMO Podcast yang tayang di kanal YouTube Otorider.

Menurut Tri, etanol memang bisa bereaksi dengan pelapis antikarat tertentu, terutama yang mengandung timbal. Reaksi tersebut dapat menyebabkan pelapis menjadi rapuh atau terkelupas sehingga bagian logam pada tangki atau mesin lebih mudah terpapar oksigen dan menimbulkan karat.

“Karena etanol itu akan bereaksi dengan pelapis antikarat yang ada di tangki kalau mengandung timbal. Karena dia akan mengoksidasi timbalnya baik menjadi rapuh atau ngelupas lah ya, sehingga akhirnya ada oksigen yang langsung bereaksi dengan bajanya dan menimbulkan karat,” ujar Tri.

Namun, Tri menegaskan bahwa penyebab utama karat bukan etanol itu sendiri, melainkan sifat etanol yang higroskopis artinya mudah menyerap air dari udara. Jika kadar air dalam bahan bakar tinggi, maka air itulah yang menjadi pemicu terjadinya karat pada komponen logam kendaraan.

“Sebetulnya yang menimbulkan karat bukan etanol ya, tapi karena sifat etanol yang higroskopis, menyerap air yang ada di udara. Nah, karena ada air di dalam tangkinya, maka itulah yang bereaksi,” jelasnya.

Oleh karena itu, untuk menghindari dampak negatif tersebut, kualitas etanol yang digunakan dalam campuran BBM harus memenuhi standar tertentu. “Berdasarkan ketentuan dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), etanol yang digunakan sebagai bahan campuran BBM harus memiliki kemurnian minimal 99,4 persen dan kadar air tidak lebih dari 0,7 persen,” jelas Tri.

Standar ini menjadi penting agar campuran etanol tidak menimbulkan efek korosif dan tetap aman digunakan pada kendaraan bermotor yang beredar di Indonesia.

Dengan begitu, masalah karat bisa terjadi jika etanol yang digunakan tidak memenuhi standar kemurnian dan mengandung kadar air tinggi. Dengan pengawasan mutu yang ketat, penggunaan etanol dalam BBM justru dapat menjadi langkah positif untuk mendukung energi ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. (*)

Tag
Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otorider.com. Ikuti Channel kami pada tombol dibawah ini.
Telah hadir! Yuk download aplikasi Otorider sekarang juga!
Google Play

Trending

#1

Adu Jarak Tempuh Polytron Fox-350 vs Indomobil eMotor Sprinto, Ini Pemenangnya

#2

Harga BBM Swasta, Shell, BP, dan Vivo Naik per 1 Desember 2025, Ini Daftar Lengkapnya

#3

Bukan 350 cc! Ini Arti Sebenarnya Angka 350 di Polytron Fox-350

#4

Bukan 2025, Menperin Ajukan Subsidi Motor Listrik pada 2026

#5

Update Harga BBM Pertamina 1 Desember 2025: Pertamax Cs Naik, Pertalite Tetap

Terbaru

Sport| 1 jam yang lalu

FIM MotoJunior Hadirkan Program Hadiah Buat Pembalap Muda, Ini Syaratnya

Insentif diberikan kepada tim di ajang FIM Moto3 Junior World Championship dan Moto2 European Championship dengan sejumlah syarat.

Tips & Modifikasi| 3 jam yang lalu

Honda Pamerkan Vario 125 “Neo Sport”, Usung Konsep Low-Stance Bergaya Agresif

Model custom ini dibangun oleh Lembinc dengan konsep low-stance yang memberikan ground clearance lebih rendah untuk menonjolkan tampilan agresif.

Berita| 4 jam yang lalu

Jumlah Peserta Naik, IIMS 2026 Optimistis Capai Transaksi Setara Tahun Lalu

IIMS 2026 menargetkan transaksi moderat Rp 9,2 triliun di tengah penurunan pasar otomotif. Jumlah peserta meningkat, termasuk banyak brand motor besar

Tips & Modifikasi| 5 jam yang lalu

Tips Hindari Kerusakan Berat pada Motor Akibat Banjir

Panduan aman menangani motor yang terendam banjir. Hindari menyalakan mesin, cek oli, ruang bakar, kelistrikan, dan lakukan perawatan yang tepat.

Sport| 19 jam yang lalu

Aldi Satya Mahendra Jadi Wild Card di Final ARRC 2025

Total lima pembalap akan diturunkan, termasuk juara dunia Aldi Satya Mahendra yang tampil sebagai wild card di kelas SS600.

Beranda Trending Motor Listrik