Miris! Tak Pakai Helm Jadi Pelanggaran Terbanyak Saat Operasi Patuh Jaya 2025
Kepolisian mengungkap bahwa pelanggaran ini mendominasi jumlah tilang yang dikeluarkan sejak operasi dimulai pada awal Juli 2025.
OTORIDER - Selama dua hari pertama pelaksanaan Operasi Patuh 2025, Korlantas Polri mencatat 32.316 pelanggaran pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI. Angka ini menjadikan pelanggaran helm sebagai jenis pelanggaran lalu lintas terbanyak di seluruh wilayah Indonesia.
“Jenis pelanggaran lalu lintas (5 tertinggi) yaitu: tidak menggunakan helm SNI 32.316 pelanggaran, tidak menggunakan safety belt 3.363 pelanggaran, mengemudi melawan arus 2.997 pelanggaran,” ungkap Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho dalam keterangannya.
Padahal, dari sisi keselamatan berkendara, helm merupakan perlengkapan paling mendasar yang berfungsi sebagai pelindung kepala saat terjadi kecelakaan lalu lintas.
Helm Dianggap Sepele, Padahal Penentu Nyawa
Instruktur keselamatan berkendara sekaligus Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, mengungkapkan bahwa masih banyak pengendara yang meremehkan pentingnya penggunaan helm saat berkendara.
“Perilaku-perilaku ini merepresentasikan lemahnya kesadaran akan keselamatan di jalan raya. Ini seolah balik lagi ke jaman dulu, di mana informasi keselamatan masih rendah,” tutur Jusri kepada Otorider beberapa waktu lalu.
Menurutnya, ada dua jenis riding gear yang harus dipahami pengendara:
- Riding gear ideal, yaitu perlengkapan keselamatan lengkap seperti helm full face, jaket pelindung, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu tinggi.
- Riding gear minimal, yang memberikan perlindungan dasar namun tetap harus digunakan. Helm half face atau open face, misalnya, termasuk dalam kategori ini.
"Riding gear ideal memberikan proteksi paling tinggi saat terjadi kecelakaan. Di bawah riding gear minimal, artinya tidak ada perlindungan sama sekali," jelas Jusri.
Meningkatkan Kepercayaan Diri Berkendara
Tak hanya dari sisi teknis perlindungan, penggunaan helm yang baik juga disebut bisa meningkatkan kepercayaan diri saat berkendara. Pengendara akan merasa lebih siap dan aman ketika tahu bahwa dirinya terlindungi secara optimal jika terjadi hal yang tak diinginkan di jalan.
Sayangnya, kesadaran ini belum tertanam kuat di benak sebagian masyarakat. Banyak pengendara motor yang masih memilih kenyamanan jangka pendek ketimbang keselamatan jangka panjang.
Operasi Patuh 2025 Fokus pada Keselamatan
Operasi Patuh 2025 digelar serentak oleh Korlantas Polri sejak awal Juli dan akan berlangsung selama dua pekan. Fokus utama operasi ini adalah meningkatkan kepatuhan lalu lintas dan menurunkan angka kecelakaan melalui edukasi dan penindakan.
Lima jenis pelanggaran lalu lintas yang menjadi prioritas dalam operasi ini adalah:
- Tidak menggunakan helm SNI
- Tidak menggunakan sabuk pengaman
- Melawan arus
- Menggunakan ponsel saat berkendara
- Pelanggaran batas kecepatan
Dengan angka pelanggaran tidak memakai helm yang sangat tinggi, aparat mengimbau masyarakat untuk tidak hanya mematuhi aturan karena takut ditilang, tapi karena ingin selamat sampai tujuan. (*)