Motor Satpam Jadi Korban Kericuhan Demo di Gedung Sate, Begini Kondisinya
Demo ditunggangi oleh kelompok yang tak saja anarkistis, tetapi juga mencuri barang orang lain yang sebelumnya dibakar perusuh.
OTORIDER – Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di depan Gedung DPRD, di Jl Diponegoro, Bandung, berlangsung ricuh, ketika ditunggangi perusuh yang melakukan pembakaran dan pengrusakan kendaraan yang diparkir di sekitar gedung tersebut.
Sekitar pukul 22:10 WIB, mereka berpindah dan mengincar Gedung Sate. Dengan kekuatan aparat yang terpecah, massa secara mengejutkan berhasil menjebol pagar sebelah timur Gedung Sate, memaksa petugas yang berjaga untuk mundur sementara.
Bantuan personel dan mobil barracuda segera dikerahkan ke lokasi. Tembakan gas air mata kembali dilontarkan untuk memukul mundur massa. Akhirnya, situasi dapat dikendalikan, meskipun sebagian massa masih bertahan di luar area Gedung Sate.
Namun hal itu menyisakan kisah pilu di mana beberapa kendaraan roda dua yang diparkir di sekitar area Gedung Sate dirusak, bahkan dibakar.
“Kami mendapatkan laporan dari anggota yang berjaga di sekitar Gedung Sate, pada sekitar jam 22.00 ada kendaraan yang sedang parkir dirusak massa,” terang Septian Aip Sopandi, anggota Satpam Gedung Sate.
Tak lama ia pun bergegas ke lokasi di mana motornya juga parkir di Kawasan tersebut. “Saya datang, hanya tersisa plat nomor dan potongan bodi saja, sedangkan motornya tidak ada,” ungkapnya sedih perihal Honda BeAT 2013 miliknya yang dibakar dan hilang.
Begitu pun dengan anggota Satpam lainnya, Asep Maulana pemilik Yamaha Mio Soul GT tahun 2013 yang juga dibakar. “Mesinnya tak ada, hilang, sementara motornya pun sudah tinggal rangka,” katanya saat diwawancara OTORIDER di Gedung Sate, Kamis (04/9).
“Saat ini semua motor satpam kami yang berjumlah 11 unit (9 rusak berat, 2 dibakar) sedang dalam proses pendataan. Jika sudah akan dilakukan perbaikan bagi yang rusak dan sesuai pernyataan Pak Gubernur, yang hilang akan diganti,” tutur Tatan Suhendar, Komandan Regu (Danru) Satuan Pengamanan Gedung Sate.
Ketika ditanyakan tentang penggantian motor yang dibakar itu, Tatan menjelaskan bahwa ia tidak tahu secara persis, apakah dari dana Pemda Jabar, atau dana pribadi Gubernur.
“Saya sendiri juga termasuk korban yang motornya dirusak,” katanya.
Semoga segera ada jalan keluar yang terbaik, Pak. (*)