Empat Ruas Jalan di Jakarta Terendam, Ini Imbauan untuk Pengguna Motor Listrik
Motor listrik memang menawarkan kemudahan dan efisiensi, namun tetap membutuhkan perhatian ekstra saat menghadapi tantangan cuaca ekstrem.
OTORIDER - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Rabu (22/10) sore kembali menimbulkan genangan di sejumlah titik ibu kota. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, empat ruas jalan dilaporkan tergenang air di kawasan Jakarta Barat dan Jakarta Pusat dengan ketinggian bervariasi antara 10 hingga 70 sentimeter.
Pada kejadian tersebut, muncul kekhawatiran baru bagi pengguna motor listrik. Banjir tidak hanya menghambat mobilitas, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerusakan serius pada kendaraan yang menggunakan sistem tenaga listrik. Pasalnya, air dapat mengganggu komponen sensitif seperti baterai, controller, hingga dinamo penggerak roda.
Menanggapi situasi ini, Technical Service Division (TSD) PT Astra Honda Motor (AHM), Tommy Ronaldi, memberikan panduan penting bagi para pemilik motor listrik agar kendaraan tetap aman dan tidak mengalami kerusakan fatal setelah terendam banjir.
1. Jangan Langsung Menyalakan Motor
Menurut Tommy, kesalahan paling sering dilakukan oleh pemilik motor listrik setelah banjir adalah langsung menyalakan kendaraan. Padahal, langkah tersebut sangat berisiko.
“Ketika motor masih dalam kondisi basah, jangan sekali-kali mencoba menyalakannya. Potensi korsleting pada sistem kelistrikan sangat tinggi dan bisa merusak komponen vital,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa air yang masuk ke bagian konektor atau sistem baterai bisa menyebabkan hubungan arus pendek yang tidak hanya merusak sistem, tetapi juga membahayakan pengguna.
2. Keringkan Motor dengan Tepat
Setelah air surut, langkah berikutnya adalah memastikan kendaraan benar-benar kering sebelum digunakan kembali. Proses pengeringan bisa dilakukan dengan cara menjemur motor di bawah sinar matahari alami.
“Biarkan motor benar-benar kering, terutama di bagian bawah bodi dan area sambungan kabel. Pastikan tidak ada sisa air yang menetes sebelum mencoba menghidupkannya,” jelas Tommy.
Jika memungkinkan, gunakan lap kering atau blower untuk mempercepat proses pengeringan, terutama pada bagian yang sulit dijangkau.
3. Lepas Baterai untuk Keamanan Tambahan
Baterai merupakan jantung dari motor listrik. Untuk menghindari kerusakan lebih lanjut, Tommy menyarankan agar baterai dilepas sementara.
“Dengan melepas baterai, risiko korsleting dan kerusakan internal bisa diminimalkan. Selain itu, langkah ini membantu memastikan sistem listrik benar-benar aman sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” terangnya.
Baterai yang terpapar air juga sebaiknya tidak langsung diisi ulang sebelum diperiksa oleh teknisi berpengalaman, karena bisa menyebabkan reaksi kimia yang berbahaya.
4. Segera Bawa ke Bengkel Resmi
Langkah terakhir yang wajib dilakukan adalah membawa kendaraan ke bengkel resmi untuk pemeriksaan menyeluruh. Teknisi profesional akan memeriksa kondisi controller, dinamo, soket listrik, serta memastikan tidak ada korosi atau kerusakan tersembunyi.
“Motor listrik memiliki sistem kerja yang berbeda dengan motor berbahan bakar bensin. Karena itu, pemeriksaan pascabanjir harus dilakukan sesuai prosedur pabrikan,” tutur Tommy.
Selain itu, pemeriksaan di bengkel resmi juga memastikan garansi kendaraan tetap berlaku apabila ditemukan kerusakan akibat faktor eksternal.
Dengan meningkatnya jumlah pengguna motor listrik di Jakarta, edukasi soal keamanan dan perawatan kendaraan pascabanjir menjadi semakin penting. Melalui langkah-langkah sederhana seperti tidak menyalakan motor saat basah, mengeringkan dengan benar, dan membawa ke bengkel resmi, risiko kerusakan bisa ditekan secara signifikan. (*)