Ini Pilihan Motor Listrik yang Bisa Mengisi Daya Sambil Berkendara
Dengan perkembangan ini, masa depan motor listrik di Indonesia semakin cerah, menghadirkan kendaraan yang berfungsi sebagai penunjang daya baterai.
OTORIDER - Inovasi dalam industri kendaraan listrik semakin berkembang, salah satunya adalah teknologi pengisian daya otomatis saat kendaraan berjalan. Beberapa produsen motor listrik di Indonesia mulai menerapkan sistem ini, yang memungkinkan baterai motor terisi ulang melalui mekanisme regeneratif tanpa perlu berhenti di stasiun pengisian daya.
Salah satu produk yang telah mengadopsi teknologi ini adalah Maka Cavalry. Motor listrik ini dilengkapi dengan fitur regenerative braking, yang memungkinkan energi kinetik dari pengereman dan deselerasi diubah kembali menjadi daya untuk mengisi baterai.
"Pada Maka Cavalry, terdapat pilihan Hi-Regen, di mana ketika dilakukan deselerasi, baterainya akan terisi seperti mendapat arus dari charging station," ujar CTO Maka Motors, Arief Fadillah.
"Regenerative braking pada motor ini bertujuan meningkatkan efisiensi perjalanan dan mengurangi kebutuhan pengisian daya secara manual," jelas Head of Product Electric Vehicle Polytron, Ilman Fachrian Fadly.
Tak ketinggalan, produsen otomotif asal Tiongkok, Yadea, memperkenalkan motor listrik Keeness yang dilengkapi dengan teknologi TTFAR. Teknologi ini memungkinkan regenerasi baterai secara otomatis melalui konversi energi kinetik menjadi energi listrik.
"Teknologi TTFAR pada motor dan sepeda listrik Yadea dapat membantu baterai bertahan lebih lama, meningkatkan efisiensi jarak tempuh, serta menjaga stabilitas suhu baterai," kata, CEO PT Indomobil Emotor Internasiona, Pius Wirawan,.
Dampak bagi Pengguna
Jika teknologi ini diterapkan secara luas, akan ada beberapa manfaat yang dirasakan pengguna, seperti:
- Mengurangi Kekhawatiran Jarak Tempuh:Pengendara tidak perlu khawatir kehabisan daya di tengah perjalanan.
- Mengurangi Ketergantungan pada Stasiun Pengisian: Pengisian daya bisa terjadi otomatis, sehingga perjalanan lebih efisien.
Namun demikian, pengguna tetap tidak bisa sepenuhnya mengandalkan regenerative braking sebagai sumber utama pengisian daya, karena mekanisme ini hanya berfungsi sebagai penunjang daya baterai. (*)