Fabio Quatararo tengah menghadapi bencana di balapan MotoGP Aragon yang berlangsung tadi malam. Padahal Rookie of the Year itu telah berhasil menjadi yang tercepat saat kualifikasi. Namun saat selesai balapan, dirinya justru berada di poisi ke-18.
Seperti diketahui Fabio Quartararo berhasil berada di grid pertama saat ajang MotoGP Aragon dimulai. Selama balapan, dirinya berusaha untuk berada di belakang Maverick Vinales yang berada di posisi terdepan. Namun seiring beberapa lap berlangsung dirinya justru semakin mundur dari barisan terdepan.
Dilasir dari Crash, Fabio Quartararo merasa dirinya harus berjuang melawan tekanan ban yang berlebihan. Dirinya menyebutkan terjadi sesuatu yang sangat aneh bahkan tidak dapat diketahui penyebabnya. Pembalap Prancis itupun mengatakan perlu melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.
"Kamu perlu memikirkan mengapa tekanan depan benar-benar di luar kendali, di luar normal. Ini sangat aneh, kami memiliki kecepatan yang harus diperjuangkan. Saya tidak mengatakan kemenangan atau podium, tetapi lima atau enam besar," ujar Fabio Quartararo.
Baca Juga: Valentino Rossi Positif Covid-19, Bagaimana Nasib MotoGP?
"Itu akan bagus tapi seperti yang saya katakan, ban depan lepas kendali dan kami tidak tahu mengapa. Ini adalah sesuatu yang perlu kami (selidiki) untuk balapan berikutnya," lanjut Quartararo.
Memang pada saat balapan, Fabio Quartararo menggunakan settingan ban yang berbeda dari pembalap pabrikan Yamaha yakni Maverick Vinales. Sang Rookie itu menggunakan settingan ban medium-soft, sedangkan Maverick Vinales menggunakan ban soft-soft. Hasilnya pun sangat berbeda antara keduanya di Sirkuit Aragon.
Baca Juga: Kronologi Valentino Rossi Dinyatakan Positif Covid-19
"Tidak, bagi saya pilihan ban sudah tepat karena 3 lap pertama sempurna. Saya memiliki perasaan yang hebat dan perasaan bagian depan bahkan lebih baik daripada menggunakan ban soft. Tapi masalahnya dari lap 3 kami sudah mendapat tekanan yang jauh lebih tinggi dari biasanya," pungkasnya.