Francesco Bagnaia menutup musim MotoGP 2021 sebagai runner-up juara. Pembalap Ducati Lenovo ini harus menyerahkan gelar juara dunia kepada Fabio Quartararo. Meski gagal juara, duet Bagnaia dan Ducati disebut sebagai sebuah paket komplit.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Mekanik Bagnaia, Cristian Gabarrini. Menurutnya, Bagnaia memiliki potensi dan paket teknologi yang sangat kompetitif. Namun, nasib buruk membuatnya gagal mempersembahkan titel juara dunia 2021.
Baca Juga: Fitur Honda CB150X, Sport Adventure Touring 150cc Pertama di Indonesia
Di sisi lain, Gabarrini turut mengungkapkan kekuatan utama dari Bagnaia. Menurutnya, rider bernomor 63 itu mempunyai keunggulan saat melakukan pengereman. Selain itu, ia menilai Bagnaia dapat memahami motor Ducati Desmosedici dengan baik.
Baca Juga: Manajer Proyek Yamaha Bertekad Buat YZR-M1 Mampu Saingi Ducati
"Saat mengerem (kekuatan utamanya). Betapa menakjubkan kelihatannya hari ini, ketika dia tiba di Ducati, Pecco (sapaan Bagnaia) sama sekali bukan seorang striker: dia mengerti bagaimana kekhasan Desmosedici harus dieksploitasi. Hanya juara sejati yang bisa melakukan itu," jelas Gabarrini.