Hasil balapan MotoGP Portugal yang digelar di Sirkuit Algarve tidak sesuai dengan harapan pembalap Federal Oil Gresini Racing. Enea Bastianini mengalami insiden di tikungan 8 saat pertengahan balap. Sementara Fabio Di Giannantonio mengalami kendala teknis sehingga gagal mencetak poin perdana.
Sri Adinegara selaku Market Development Director PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) memahami kekecewaan kedua pembalap Gresini Racing. Menurutnya, balapan sejak awal sudah sangat sulit karena harus mulai di baris tengah. Kemudian hujan juga memperparah kondisi di tengah lintasan.
“Berangkat dari kemenangan Enea Bastianini di seri MotoGP Amerika, sangat memungkinkan untuk kami bisa kembali bersaing meraih podium. Tapi kendala cuaca dan insiden yang dialami, menjadikan sulit bagi Enea dan juga Diggia memberikan tambahan poin di klasemen MotoGP 2022,” ujar Sri Adinegara dalam keterangan tertulis.
Enea menjelaskan di awal balapan sudah melangkah dengan benar dan dapat melesatkan Ducati Desmosedici GP21 dengan baik. "Sayangnya saya terjegal tiga lap di belakang Pol Espargaro dan usai menyalip, saya sudah kehilangan banyak waktu. Sepertinya saya terlalu memaksa dan berakibat terjatuh," ujar Enea Bastianini.
Baca Juga: Klasemen MotoGP 2022 Usai Seri Portugal: Quartararo dan Rins Pertama!
Meski demikian, Enea Bastianini meyakini dapat kembali meraih podium di balapan berikutnya. "Padahal motor saat kondisi kering bisa sangat kencang dan tujuan kali ini adalah mengejar beberapa hari ke depan untuk bersiap di Jerez," pungkasnya.
Diggia sapaan akrab Di Giannantonio pun sangat menyayangkan hasil balapan. Kendala tiba-tiba menyerang motornya di sisa tiga lap terakhir MotoGP Portugal. Padahal Diggia mengaku sudah bisa menjaga ritme balapan di enam dan tujuh lap terakhir.
Baca Juga: Tertinggal 38 Poin, Bagnaia: Saya Tidak Akan Menyerah!
"Padahal saya bisa menjaga ritme balapan di enam atau tujuh lap terakhir dan memungkinkan menyalip Bezzecchi dan mewujudkan poin perdana di kejuaraan. Saya bisa lebih baik catatan waktunya dan memahami lebih jauh laju motor. Kita memang masih jauh, tapi kita tak pernah menyerah untuk meraihnya,” tutup Diggia.