Marc Marquez menutup seri MotoGP Le Mans, Prancis akhir pekan lalu di posisi ke-6. Memulai start dari urutan ke-10, pembalap Repsol Honda ini kesulitan untuk menembus barisan depan. Bahkan, Marquez memiliki selisih waktu 15,155 detik dari Enea Bastianini di posisi pertama.
Baca Juga: Perbedaan Penggunaan Knob Keyless Honda Vario 160 dan Model Sebelumnya
Menghadapi seri Prancis, Marquez menyadari harus berjuang keras di sana. Meski finish di tempat ke-6, pembalap bernomor 93 ini mengaku tak puas dengan hasilnya. Ia pun turut mengeluhkan masalah kecepatan dari motor Honda RC213V.
"Seperti yang saya katakan, posisi kami antara lima dan tujuh. Itu target kami. Saya sudah tahu bahwa saya akan berjuang keras di sini, di Le Mans. Saya finish keenam, tetapi tanpa jatuhnya Suzuki, saya akan finish kesembilan, jauh dari yang pertama. Kecepatan saya tidak bagus, dan saya tidak bisa mendapatkan apa yang saya harapkan. Satu-satunya solusi adalah hujan, tetapi pada akhirnya, tetap kering," ujar Marquez dikutip dari GPOne.
Usai seri Le Mans, Marquez berharap terdapat perubahan pada beberapa sektor, mulai dari motor hingga gaya berkendaranya. Ke depan, kakak dari Alex Marquez ini mengaku tengah mencari cara untuk membuat motor bisa keluar dari tikungan dengan lebih cepat.
Baca Juga: Apa Benar Pasang Kulit Jok Mobil di Motor Kurang Awet?
"Kami perlu banyak memahami tentang motor dan gaya membalap saya, karena saya tidak membalap seperti yang saya suka sekarang. Kami harus maju, tetapi saya juga harus melakukannya, karena saya tidak membalap dengan baik. Masalahnya, di garasi, kami tidak punya ide lagi, dan kami tidak punya bahan lain. Saya masih pembalap Honda tercepat, tapi itu bukan tujuan saya. Di tikungan stop and go, kami tidak buruk, tapi kami harus menemukan cara untuk menutup tikungan lebih cepat dan mampu mengangkat motor lebih cepat," kata Marquez.