Teknologi pendukung ajang balap MotoGP terus dikembangkan dari masa ke masa. Wacana tentang penggunaan radio komunikasi di helm para pembalap seperti yang digunakan di ajang balap mobil Formula 1 pun sudah mulai diuji coba.
Uji coba itu dilakukan saat sesi tes resmi di Sirkuit Jerez, Spanyol pada Senin (1/5). Langkah tersebut dilakukan agar race direction serta kru bisa berkomunikasi dengan para pembalap ketika di lintasan.
Baca Juga: Rossi Jadi Duta Yamaha, VR46 Racing Team Bakal Tinggalkan Ducati?
Fabio Quartararo dari Monster Energy Yamaha menilai teknologi radio di helm ini bisa cukup membantu ketika terdapat kecelakaan di dalam trek. "Selama tiga lap mendengar 'bendera merah, bendera merah, bendera merah!'. Menurut saya jika Anda bisa menggunakannya dengan tepat, itu menjadi bagus dan aman. Tapi sepertinya kami tidak butuh banyak orang berbicara melalui radio," ujar Quartararo dikutip dari Crash.
"Menurut saya, bagus untuk menggunakan radio komunikasi. Tapi, hanya untuk kasus yang benar-benar penting, seperti bendera merah, oli di trek, sesuatu yang berhubungan dengan bahahya. Tapi, bukan untuk pembicaraan tim," lanjutnya.
Kemudian, menurut Luca Marini dari Mooney VR46, penggunaan radio komunikasi di helm ini cukup mengganggu kenyamanan. Bahkan, bisa menimbulkan masalah baru bagi para pembalap.
Baca Juga: Merasa Tertinggal, Honda Uji Sasis Baru Kalex di Tes MotoGP Jerez 2023
"Menurut saya, implementasinya mustahil. Ini tidak bahaya, tapi mustahil. Kami tidak butuh itu. Kami tidak punya waktu untuk bernafas. Ketika Anda dengar seseorang berbicara, itu sangat mengganggu," kata Luca Marini.
Lebih lanjut, Marini punya saran jika ingin mengirimkan informasi kepada pembalap, bisa dengan cara memberi notifikasi di dasbor motor. "Anda bisa mengirim kami notifikasi di dasbor, tidak masalah. Saya tidak tahu bagaimana semuanya bisa menerimanya," jelas Marini.