Bezzecchi Rasakan Bannya 'Tidak Ada' Tiap Kali Ganti Ban
Mario Bezzecchi dari tim Aprilia Racing merasakan kesulitan dengan ban yang digunakannya di GP Malaysia, sehingga tidak bisa secepat di Mandalika.
OTORIDER – Mario Bezzecchi menjadi favorit kuat untuk mempertahankan tekanan pada Ducati di akhir musim.
Tetapi, pada GP Malaysia ia merasakan kesulitan dengan ban yang digunakan pada tunggangannya tersebut.
Setiap kali mengganti ban, ia seolah merasakan “ban itu tidak ada”. Ia pun gagal masuk Q2 pada hari Jumat di Malaysia dan hanya mampu finish di posisi ke-14.
Hal ini merupakan kegagalan pertamanya di Q2 sejak GP Aragon di awal Juni lalu.
Bezzecchi berhasil mengejar ketertinggalan di sprint untuk finish di posisi ketujuh saat bendera finish, namun karena Fermin Aldeguer menerima penalti waktu ia pun naik satu posisi.
Membahas tentang Sprint Race-nya, Bezzecchi mengakui bahwa akhir pekan di Sepang akan sulit, dan menyalahkan pihak Aprilia yang tidak bisa mengganti ban baru.
"Sayang sekali saya melewatkan putaran kualifikasi," ujarnya kepada Sky Italy, seperti dilansir Crash.Net. "Tapi saya tidak mengeluh. Saya tahu kami akan kesulitan di sini, dan kami sedang mengerjakan banyak hal yang akan berguna di masa mendatang. Sepanjang akhir pekan, ketika saya memasang ban baru, rasanya seperti ban itu tidak ada. Saya tidak bisa menemukan cengkeraman ekstra yang dimiliki semua pembalap di awal balapan,” ungkapnya.
"Tapi saya rasa saya bisa sedikit lebih baik di balapan [utama],” katanya.
Ia menambahkan kemudian, ketika berbicara kepada media Inggris: “Yah, bukan yang terbaik, tapi banyak peningkatan, terutama di sprint.
“Jadi, pada akhirnya, hampir puas. Tentu saja, setelah dari Phillip Island dan Mandalika di mana kami cukup cepat, di sini kami sedikit lebih kesulitan,” ia pun menanggapi kondisinya di GP Sepang. (*)