Cerita Mario Aji Soal Perjuangan Pulih Cedera di Moto2
Mario mengaku bahwa masalah dislokasi yang dialaminya menjadi tantangan berat sepanjang musim. Bahkan, cedera tersebut terjadi berulang kali dalam hitungan bulan.
OTORIDER – Pembalap Indonesia di kelas Moto2, Mario Suryo Aji, tampil penuh semangat pada seri Moto2 Mandalika 2025 meski belum berhasil meraih poin.
Start dari posisi belakang setelah sesi kualifikasi pada Sabtu (4/10), Mario menutup balapan hari Minggu di urutan ke-19.
Kendati demikian, dukungan luar biasa dari para penggemar tanah air menjadi dorongan besar bagi sang pembalap muda untuk terus berjuang di lintasan.
“Dukungan fans tuan rumah luar biasa, memberi energi positif dan dorongan untuk tampil memberikan yang terbaik buat mereka,” ujar Mario usai sesi kualifikasi di Sirkuit Mandalika, Lombok.
Musim ini menjadi salah satu periode tersulit bagi Mario. Cedera bahu yang dialaminya beberapa bulan lalu sempat mengganggu performa dan jam terbangnya. Menurutnya, efek cedera tidak hanya menghambat fisik, tetapi juga memengaruhi rasa percaya diri dan feeling di atas motor.
“Efek cedera memang besar, terutama mengurangi jam terbang dan mengubah sense feeling di atas motor. Tapi di tiga seri terakhir, gap saya dengan pembalap terdepan semakin kecil. Memang frustrasi ada, tapi fase recovery jauh lebih krusial daripada sekadar memulihkan tulang yang patah,” ungkap pembalap asal Magetan itu.
Mario mengaku bahwa masalah dislokasi yang dialaminya menjadi tantangan berat sepanjang musim. Bahkan, cedera tersebut terjadi berulang kali dalam hitungan bulan.
“Biasanya (saya) dislokasi bisa setahun sekali, tapi tahun ini benar-benar krusial, dalam tiga sampai empat bulan bisa sampai tujuh kali. Bahkan waktu tidur pun bisa tiba-tiba dislokasi. Tim akhirnya merekomendasikan operasi lebih awal,” tuturnya.
Keadaan itu sempat membuatnya merasa tidak aman saat mengendarai motor di lintasan. Hal tersebut pula yang akhirnya membuat Mario memutuskan untuk menjalani operasi. Kini, Mario menegaskan bahwa kondisinya sudah pulih sepenuhnya.
“Awalnya saya sempat takut naik motor karena bahu bisa bergeser kapan saja. Tapi setelah operasi, sekarang sudah pulih 100 persen. Saya masih punya mimpi ke MotoGP, jadi harus sabar dan terus kerja keras. Doakan saja,” ucapnya yakin.
Selama masa penyembuhan, Mario mendapat dukungan penuh dari tim Idemitsu Honda Team Asia. Ia mengaku hal itu sangat berarti untuk menjaga semangatnya tetap tinggi di tengah situasi sulit. (*)