Perjuangan Pembalap Indonesia di JuniorGP Nyaris Berbuah Manis
Jatuh bangun perjuangan dua pembalap Indonesia, yakni Veda Ega Pratama dan Muhammad Kiandra Ramadhipa di ajang JuniorGP patut jadi perhatian.
OTORIDER - Jatuh bangun perjuangan dua pembalap Indonesia, yakni Veda Ega Pratama dan Muhammad Kiandra Ramadhipa di ajang JuniorGP patut jadi perhatian.
Bagaimana tidak, keduanya nyaris bikin sejarah baru bagi dunia balap Tanah Air. Muhammad Kiandra Ramadhipa sukses naik podium ke-3 di Race-1 European Talent Cup (ETC) mengalahkan pembalap-pembalap Eropa.
Padahal dirinya baru tahun ini turun dan menjalani debutnya di kelas tersebut bersama Honda Asia-Dream Junior Team. Catatan ini pun menjadi sejarah tersendiri, karena untuk pertama kalinya pembalap Indonesia mampu podium di ajang ETC.
Bahkan di Race-2 pun, Ramadhipa mampu bertarung di barisan depan. Sayangnya ketika berada di posisi tiga besar, pembalap bernomor 32 ini 'tersapu' oleh Travis Borg yang terjatuh akibat melakukan hard braking di tikungan pertama. Hasilnya, Ramadhipa gagal mendulang poin di Race-2.
Sementara Veda yang berlaga di JuniorGP (Moto3) bersama Junior Talent Team, didukung oleh Astra Honda Racing Team (AHRT) juga patut dapat catatan apik.
Veda yang start dari posisi 10, mampu merangsek ke posisi empat besar hanya dalam satu lap saja. Sayangnya, Veda sempat terkena Long Lap Penalty yang membuatnya melorot ke posisi 13.
Tapi perjuangannya tak berhenti dan saat balapan menyisakan 9 lap, Veda mampu naik ke posisi lima besar. Namun perjuangan Veda terhenti saat highside di tikungan 11 ke 12.
Dalam pernyataan resmi AHRT, sebelum kembali ke paddock, sesuai prosedur lomba, Veda harus lakukan pengecekan terlebih dahulu oleh team medis sirkuit Estoril.
Sebagai catatan, ada dua pembalap muda berbakat Indonesia binaan Astra Honda Racing Team yang berlaga di ajang JuniorGP pada akhir pekan lalu (3-4/5).
Andy Wijaya, General Manager Marketing Planning & Analysis PT Astra Honda Motor mengatakan, kehadiran Veda dan Ramadhipa di ajang JuniorGP dan ETC merupakan hasil nyata dari strategi pembinaan pembalap muda mereka.
”Kami terus mendorong pembalap muda Indonesia untuk berkembang dari level regional hingga internasional. Program pembinaan berjenjang yang kami lakukan bukan hanya soal prestasi, tetapi juga kesiapan mental, teknik dan karakter," ucapnya. (*)