Jangan terkecoh wujud ala motor Inggris jadul di atas. Sebab, aslinya, motor di atas adalah hasil modifikasi dari Mazda B600 keluaran 1965. Lho?
Ya, memang sejatinya, tak pernah sekalipun produsen otomotif asal Jepang, Mazda mengembangkan kendaraan roda dua, alias sepeda motor. Brand ini lebih dikenal sebagai produsen mobil, kalau pun di sejarahnya, Mazda pernah merilis kendaraan roda tiga selepas perang dunia kedua.
Ide rombakan ini diakui pria yang bergabung dengan Pemudi's (Perkumpulan Montor Udhug Indonesia Surabaya), karena dirinya tak sanggup untuk membeli motor klasik seperti yang dimiliki rekan-rekannya. "Mau beli motor klasik harganya mahal. Makanya saya pilih mesin Mazda B600 ini untuk dipasangkan ke sasis motor," ungkap Acung.
Langkah pertama yang dilakukan setelah mendapat mesin adalah merancang sasis motor. "Sasis dibuat custom agar terlihat proporsional dengan dimensi mesin B600," ujarnya.
Selanjutnya memilih girboks, yang akhirnya dipilih dari keluaran motor lawas Royal Enfield (RE) dengan transmisi 4-speed. Uniknya, posisi tuas transmisi RE ada di kaki kanan, sedangkan tuas rem belakang di kiri. "Memang standarnya RE seperti itu," kata pria nyentrik yang butuh waktu setahun untuk membangun motor ini.
Ternyata, girboks RE dan mesin B600 nggak bisa langsung plek bro. Di sini proses trial and error kerap terjadi. Karena posisi mesin yang aslinya terpasang melintang, harus dibuat lurus, atau diputar 90 derajat. "Sehingga posisi roda gila dan koplingnya harus diluruskan. Roda gila saya bubut karena ukurannya terlalu besar untuk motor," jelas Acung yang mengerjakan semua proses modifikasi di bengkelnya sendiri itu.
Banyak kendala yang awalnya dialami mulai dari kopling loss dan rantai lepas karena posisi mesin kurang lurus. Selain itu, penggunaan rem tromol terkadang tak mampu mengimbangi besarnya tenaga mesin. Seiring proses, kini motor sudah lebih nyaman dikendarai, bahkan Acung sudah membawanya sampai ke Jogja tanpa masalah.
Kelar dengan urusan mesin dan sasis, Acung mulai memperhatikan bodywork. Alih-alih bergaya ala Harley-Davidson dengan mesin V-Twin nya, Acung malah memilih gaya motor Inggris lawas, yakni BSA C11 250cc.
Untuk itu, dirinya merancang tangki, spakbor depan-belakang dan bodi custom berdasarkan desain BSA C11 yang keluar di tahun 1939-1956 tersebut. "Yang orisinal dari BSA C11 hanya bagian head lamp dan rem tromol depan," katanya.
Tak lupa, agar terlihat klasik kaki-kaki mengandalkan garpu dan suspensi depan dari Suzuki GT185 dengan selongsong bikinan sendiri.Sementara bagian belakang menyomot kepunyaan Honda GL yang dicustom ala motor lawas. (otorider.com)
Data modifikasi
Mesin: Mazda B600
Sasis: Custom
Gearbox: Royal Enfield
Kopling: Royal Enfield
Lampu depan: BSA C11
Sok belakang: Honda GL custom
Sok depan: Suzuki GT185 custom
Knalpot: Custom
Barokah Jaya Motor: 081230696002