Saat ini cairan anti bocor banyak beredar di pasaran, khususnya bengkel ban. Cairan anti bocor ini disebut-sebut mampu menambal ban tubeless secara otomatis ketika ban tertusuk paku dan berlubang. Akan tetapi ternyata terdapat pabrikan ban yang tidak merekomendasikan penggunaan cairan anti bocor itu pada produknya.
Dodi Yanto selaku Senior Brand Executive PT Gajah Tunggal Tbk mengatakan pihaknya hingga saat ini tidak memasarkan cairan tersebut. Dirinya pun menyebutkan, belum merekomendasikan konsumennya untuk menggunakan cairan tersebut. Sehingga bagi konsumen yang hendak menggunakannya, sebaiknya memperhatikan sejumlah hal sebelum memutuskan untuk membeli.
"Itu memang banyak, kalau kami sih sampai saat ini belum mengeluarkan, belum merekomendasikan pakai itu. Dari sisi kami tidak merekomendasikan, tapi misalnya mau pakai silahkan," ujar Dodi saat ditemui di Karawang, Kamis (14/11).
"Kalau mau pakai cari produsennya yang jelas, yang bikin siapa? alamatnya dimana? ada SNI-nya engga? yang penting ada pertanggung jawaban. Jangan yang engga jelas, mereknya apa, yang bikin engga tahu siapa," lanjutnya.
Baca Juga: Cara Mengetahui Kondisi Ban yang Masih Bisa Dipakai di Musim Hujan
Dirinya pun menjelaskan berbagai hal yang membuat pihaknya tidak merekomendasikan penggunaan cairan anti bocor pada ban. Terutama soal bahan kimia yang digunakan pada cairan tersebut.
"Karena kami engga tahu kandungan kimianya homogen atau engga sama bahan kami. Karena ban itu kan komposisinya banyak, dari oil, karbon, rubber, banyaklah. Itu dia senyawa engga sama bahan itu? berlawanan engga sama bahan itu? takutnya malah merusak ban itu sendiri," pungkas Dodi.
Baca Juga: Motor Harian Mau Pakai Ban Balap? Perhatikan Hal ini
Sebagai tambahan informasi, cairan anti bocor ini kerap ditawarkan kepada konsumen yang membeli ban jenis tubeless. Ban tubeless yang tidak memiliki ban dalam memang lebih mudah kempes ketika tertusuk benda tajam di jalanan. Nah cairan anti bocor ini digadang-gadang mampu menutup bagian yang tertusuk secara otomatis.