Spion menjadi salah satu peranti keselamatan saat berkendara, khususnya ketika menggunakan motor. Sayangnya, sebagian pengendara belum menganggap spion sebagai suatu hal yang penting. Ini terlihat dari penggantian spion dengan ukuran kecil atau bahkan melepas spion itu sendiri.
Padahal, kaca spion di motor merupakan salah satu instrumen penting saat berkendara agar terhindar dari risiko kecelakaan. Biasanya, spion standard memiliki ukuran tinggi 75-80 mm dan lebar 130-140 mm serta tinggi tangkai dari grip berkisar 10-13 cm.
Baca Juga: Marquez Akui Tak Suka Ajang Balap Isle of Man TT. Mengapa Demikian?
Ludhy Kusuma selaku Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora pun memberikan penjelasannya. Menurutnya, spion dirancang sedemikian rupa agar objek di sekitar motor dapat terlihat lebih jelas.
"Tentunya kondisi yang baik pada kaca spion harus ada dari dua sisi, yaitu situasi sebelah kanan dan kiri. Dengan kita melihat spion sebelum berpindah jalur dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan dengan kendaraan lain," ujar Ludhy dalam keterangan tertulis yang diterima OtoRider.
Spion juga memiliki fungsi untuk menambah ruang pandang di sisi samping atau belakang pengendara. Oleh sebab itu, mengatur posisi spion yang ideal juga diperlukan sebelum berkendara.
Baca Juga: Harga Baru Yamaha Aerox 155 dan Lexi (Juni 2020)
Ludhy menambahkan, spion juga berfungsi untuk mencegah terjadinya tindak kriminalitas. Peranti ini bisa menjadi alat pemantau bagian belakang kendaraan terhadap gerak-gerik mencurigakan, khususnya saat berkendara malam hari atau melewati daerah yang dianggap rawan.
Terakhir, spion juga berguna untuk menjaga jarak dengan kendaraan di sekitar. Apabila posisi spion sudah berdekatan dengan kendaraan lain, itu artinya motor terlalu dekat dan perlu memberikan jarak aman.