Motor bertransmisi otomatik alias matic masih menjadi primadona. Buktinya sangat mudah dilihat, tinggal melongok ke jalan raya, pasti motor jenis tersebut sangat mudah ditemui. Tak terkecuali di musim hujan dan banjir seperti sekarang.
Ada yang menyebut motor matic tak disarankan untuk dipakai menerabas banjir. Sebenarnya hal itu tak berlebihan, hal ini terkait posisi CVT yang rendah sebagai salah satu bagian vital yang rentan terendam air banjir.
Tak jarang setelah beberapa saat lolos banjir, namun motor matic justru bisa slip.
Seperti dikatakan Chepy Sugiarto, mekanik Matik AHRS. "Jika pernah melewati banjir, jangan lupa cek bagian CVT selepas sampai di rumah, atau bengkel. Karena tak jarang air masuk ke dalam bagian ini. Kalau dibiarkan berpotensi slip," urainya.
Caranya dengan membongkar blok CVT. Jika ditemukan adanya air, lebih baik lepas kampas CVT dan mangkoknya lalu dijemur hingga kering. Jangan lupa belt CVT dicuci.
"Puli juga sebaiknya diamplas dengan amplas 1000, karena suka ada gemuk dan air yang menyatu. Ini juga yang bikin CVT slip," ucap Chepy.
Lebih lanjut, masuknya air ke dalam CVT bisa disebabkan berbagi sumber. Mulai dari masuk lewat selang-selang udara di komponen tersebut, atai sela-sela paking yang sudah tak rekat lagi.