Sejumlah masalah tentu akan dijumpai jika pengendara nekat menerobos banjir, seperti komponen yang rawan karat, rem berdecit, bahkan berpotensi terkena water hammer. Water hammer sendiri mungkin terdengar asing pada sebagian telinga bikers.
Nah, apa sebenarnya water hammer tersebut? Seberapa besar bahayanya jika terjadi pada motor? Adih selaku Supervisor Service Yamaha Mekar Motor Bintaro memberikan penjelasannya.
Baca Juga: Hal-Hal yang Membuat Motor Matik Tetap Awet. Sudahkah Dilakukan?
Singkatnya, water hammer sendiri adalah efek hantaman air ke mesin yang bisa merusak bagian dalam mesin. Artinya, hal ini terjadi ketika air ikut masuk ke dalam ruang bakar saat mesin menyala dan dikompres oleh piston. Sementara itu, untuk menghasilkan tenaga, ruang bakar akan menggabungkan campuran udara dan bahan bakar yang kemudian dikompres oleh piston.
Baca Juga: Bahaya Mengintai Pengguna Helm dengan Double Visor
Masuknya air tersebut bisa terjadi ketika pengendara berusaha menerobos banjir yang cukup tinggi. Jika air masuk ke ruang bakar, maka air tersebut akan ikut terkompres yang menyebabkan tekanan besar pada mesin. Jika dibiarkan, maka akan ada komponen yang rusak karena tekanan air tersebut, salah satunya adalah piston atau stang piston yang jebol atau patah.
"Jika motor mengalami water hammer, tentu saja memungkinkan adanya penggantian beberapa komponen, seperti connecting rod, cylinder body, piston kit, bering, gasket, rocker arm, hingga klep. Itu biayanya besar pastinya," jelas Adih.