Ragam sistem pendingin mesin banyak dihadirkan oleh pabrikan motor, satu di antaranya adalah radiator. Agar tetap bekerja optimal, komponen ini tentu saja memerlukan perawatan berkala. Lantas, bagaimana dampaknya jika radiator mengalami kerusakan?
Adih selaku Supervisor Service Yamaha Mekar Motor Bintaro, Jakarta Selatan pun memberikan penjelasannya. Ia menyebutkan terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan ketika radiator rusak.
Baca Juga: Valentino Rossi: Mugello Trek Fantastis, Banyak Kenangan Indah
Agar radiator memiliki usia pakai yang panjang serta terhindar dari risiko kerusakan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Perawatan rutin seperti mengecek volume air radiator bisa menjadi salah satu cara yang dilakukan pemilik kendaraan.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Mugello, Italia 2021: Persaingan Klasmen Kian Ketat
Selain itu, Adih menghimbau untuk mengganti air radiator sesuai waktu yang direkomendasikan oleh pabrikan. "Pastikan selalu melakukan pengecekan air radiator setiap kali servis berkala. Pergantian air radiator sendiri dianjurkan dilakukan per 12.000 km," ucapnya.
Lalu, apa indikasi air radiator sudah memerlukan penggantian? Adih mengatakan salah satunya adalah suhu mesin menjadi terasa lebih cepat panas, khususnya ketika digunakan dalam perjalanan jarak jauh. "Indikasi air radiator sudah perlu diganti itu di antaranya mesin cepat panas pada saat perjalanan jarak jauh serta lampu indikator terkadang menyala," jelasnya.