Mengubah derajat kemiringan pulley depan CVT motor matic sering dilakukan oleh para mekanik. Tujuannya untuk meningkatkan akselerasi pada putaran awal. Angka derajat kemiringan yang lebih rendah membuat pulley depan semakin tegak. Efeknya, posisi v-belt jadi lebih ke bawah dan membuat rasio pulley depan lebih kecil.
Namun, jangan asal saat ubah derajat kemiringan. Langkah ini disarankan untuk pulley depan yang masih tebal. Karena, kalau yang sudah tipis akan ada efek negatifnya.
Baca Juga: Rossi Sebut Faktor yang Bikin MotoGP Minim Adegan Salip Menyalip
“Sebenarnya sih bisa-bisa saja pakai pulley kipas dan pulley rumah roller yang sudah tipis, tapi ada efek samping negatifnya. Soalnya prosesnya kan dikikis pakai mesin bubut, otomatis akan semakin tipis,” ujar Ivan, Pemilik YR Custom yang merupakan bengkel spesialis CVT matic kepada OtoRider di Alternatif Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga: Benarkah Kampas Ganda Pantekan Bisa Hilangkan Gredek di Motor Matic?
Jika pulley terlalu tipis, efeknya akan mempengaruhi kinerja v-belt di CVT. “Efeknya v-belt jadi terlalu longgar atau kendur, tidak terlalu menempel di dinding pulley. Bukannya lebih kencang, malah tarikan motor matic jadi kurang enak dan timbul suara berisik,” jelas Ivan.
Makanya Ivan lebih menyarankan menggunakan pulley yang masih tebal agar hasilnya maksimal. "Sebenarnya sih masih bisa diakali dengan membuat derajat kemiringan yang lebih ekstrem. Namun, hasilnya tidak akan sama dengan pulley depan yang masih tebal,” terangnya.