Motor dengan transmisi manual dan semi otomatis seperti sport serta bebek dilengkapi komponen bernama kopling. Kopling ini berguna sebagai pemutus, sekaligus penghubung antara mesin dan juga transmisi. Kemudian, akan diteruskan ke gigi utama dan berakhir di putaran roda belakang.
Kopling sendiri terdiri dari beberapa part, mulai dari pusat kopling, rumah kopling, pelat gesek, pelat kopling, pelat penekan, dan pegas kopling. Salah satu komponen yang harus dilakukan penggantian secara berkala adalah pelat gesek atau lebih dikenal sebagai kampas kopling.
Baca Juga: 5 Perilaku Ceroboh Pengendara Motor yang Sebabkan Banyak Kecelakaan
Walau pabrikan memberikan anjuran penggantian kampas kopling dilakukan pada interval 20.000 km, akan tetapi mungkin saja bisa lebih cepat dari itu.
“Khususnya untuk motor yang digunakan jarak jauh secara sering dan terlalu sering memakai setengah kopling, itu dapat mengakibatkan pergantian kampas bisa jadi makin cepat,” terang Pras.
Baca Juga: Minyak Rem Motor Tercampur Air, Efeknya Bisa Bikin Bahaya
Selain bisa mengidentifikasi dari jarak tempuh motor dan melihat secara langsung kondisi keausannya, kampas kopling yang menipis juga bisa diketahui dari kinerja motor.
"Biasanya tarikan awal motor akan menjadi agak lemah dan persneling menjadi keras. Selain itu, kadang juga terjadi selip saat gigi dioper," pungkas Pras.
Jika begitu, interval pemakaian pun sudah tidak bisa menjadi patokan. Lebih baik langsung ganti kampas yang baru agar kerusakan tidak menjalar ke pelat, bahkan rumah kopling.