Roller dalam rangkaian transmisi CVT (Continuosly Variable Transmission) skutik merupakan salah satu komponen penting yang wajib diperhatikan. Meski kecil dan tersembunyi, komponen berbentuk silinder ini memiliki fungsi cukup penting. Maka, kenali usia pakainya, yakni 24.000 kilometer atau setara pemakaian selama 2 tahun.
Ketika sudah melewati masa pakai itu, maka roller berpotensi bekerja tak maksimal. Jika dibiarkan, tanpa disadari bisa membuat bensin motor matic Anda lebih boros dari biasanya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Baca Juga: Ini Ciri-Ciri Roller CVT Motor Matic Perlu Diganti
Seiring pemakaian, permukaan roller bisa berubah bentuk menjadi peang, alias tidak bundar lagi. Padahal komponen ini memiliki fungsi untuk menyalurkan putaran mesin dari kecepatan rendah ke tinggi.
Baca Juga: Piaggio Indonesia Resmi Meluncurkan Vespa GTS Series Terbaru
Cara kerjanya, roller terlempar saat terkena hentakan tenaga dan mendorong pulley. Efeknya, pulley merapat lalu belt menjadi merenggang. Maka, terjadilah perubahan rasio transmisi. Nah, roller yang berubah bentuk tidak akan menjalankan fungsi ini dengan baik. Kondisi tersebut menurut Ayi yang membuat tarikan atas motor menjadi tidak ada.
"Ciri-cirinya yaitu top speed motor tidak maksimal atau istilahnya ngeden. Kondisi tersebut terjadi karena roller sudah peang atau tidak dalam bentuk yang semestinya," tambahnya. Harga roller sendiri tergolong murah, hanya berkisar Rp 50 ribuan saja.