Kembali Menghadapi Kemacetan? Cek Lagi Empat Cara Berkendara Amannya
Setelah melewati libur Lebaran, kini saatnya kembali ke aktivitas harian. Nah, salah satu tantangan yang bakal dihadapi di jalanan kota besar pasca libur adalah kemacetan.

OTORIDER - Setelah melewati libur Lebaran, kini saatnya kembali ke aktivitas harian. Nah, salah satu tantangan yang bakal dihadapi di jalanan kota besar pasca libur adalah kemacetan.
Kemacetan meski jadi situasi yang tidak diinginkan, tapi wajib dihadapi. Dalam kondisi ini, pengendara dituntut untuk tetap tenang dan mampu mengendalikan emosi, baik dalam pengoperasian sepeda motor maupun dalam menjaga etika berkendara.
Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora, Ludhy Kusuma, menjelaskan bahwa ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh pengendara. Diantaranya adalah kesabaran dan kemampuan untuk mengontrol emosi saat berada di tengah kemacetan.
Berikut beberapa tips berkendara aman saat berada di tengah kemacetan:
1. Atur Gas Perlahan
Jangan menarik tuas gas secara spontan atau sekaligus, tetapi ayunkan secara perlahan agar motor melaju dengan halus.
2. Hati-hati Dalam Menggunakan Rem
Saat berada dalam antrian, sebaiknya gunakan salah satu rem saja baik rem depan atau rem belakang atau bergantian.
Pastikan juga jari tangan tidak menekan tuas rem secara bersamaan saat menarik gas, agar pergerakan motor tidak tertahan dan komponen rem serta sistem kelistrikan (seperti lampu rem) tetap awet.
3. Perhatikan Penggunaan Kopling
Di motor sport atau bebek sekelas MX-King dan Supra GTR, ada kopling manual untuk mengoper gigi.
Dalam penggunaannya saat macet, hindari menekan kopling setengah-setengah secara terus-menerus karena dapat menyebabkan keausan pada komponen mesin.
4. Posisi Berkendara yang Benar
Selain itu, penting juga untuk menjaga postur tubuh agar tetap rileks dan nyaman saat berkendara, terutama saat harus berlama-lama di jalan. Berikut 7 poin penting dalam postur berkendara yang benar:
- Pandangan mata ke depan, untuk memprediksi potensi bahaya dengan memperhatikan pergerakan dan sinyal dari 3–4 kendaraan di depan.
- Pundak tetap rileks, tidak kaku.
- Sikut membentuk sudut, agar dapat meredam getaran dan gaya pegas saat akselerasi atau pengereman.
- Tangan menggenggam stang dengan rileks, dan pastikan jari tidak menarik tuas rem atau kopling jika tidak digunakan.
- Pinggul berada di tengah jok, posisi duduk tegak dan seimbang, tidak terlalu ke depan atau ke belakang.
- Lutut atau betis menempel pada bodi motor. Untuk tipe matic dan cub, berada di dalam sayap motor; untuk tipe sport, menempel ringan pada tangki bensin untuk mengurangi resiko benturan dari samping atau depan.
- Ujung kaki menghadap ke depan. Pastikan jempol kaki menyentuh ringan pada pedal rem dan pedal perseneling.
Selain menjaga emosi dan etika berkendara, jangan lupa untuk selalu menggunakan perlengkapan berkendara yang lengkap, seperti helm SNI, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu. (*)