Royal Enfield INT Interceptor 650 dan Continental GT 650, First Ride Review, Galeri Foto dan Video
Inilah impresi kami saat pertama berkendara dengan Royal Enfield INT Interceptor 650 & Continental GT 650.
Dikenalkan di EICMA 2017 lalu, Royal Enfield INT Interceptor 650 dan Continental GT 650 akhirnya diboyong ke tanah air. Masyarakat pun tak perlu menunggu terlalu lama, kedua motor terbaru Royal Enfield (RE) ini sudah bisa dinikmati di pasar lokal.
Masih membawa desain klasik layaknya motor era 1960 atau 1970an, RE mencoba untuk membangkitkan kembali kejayaan mesin 2 silindernya. Konfigurasi mesin ini bak legenda, karena menghilang dari jajaran RE sejak dulu. Kini, mesin dua silinder 650 cc andalannya sekilas memiliki bentuk mirip dengan versi lawas. Namun tentu pada mesin ini sudah diberikan teknologi injeksi.
Baca Juga : Royal Enfield Luncurkan Continental GT 650 dan Interceptor INT 650 di Indonesia
Yap, mesin dengan kompresi 9,5:1 sekilas masih pakai karburator. Tetapi sebenarnya itu adalah throttle body sebagai tanda hadirnya injeksi bahan bakar. Mesin berkonfigurasi dua silinder segaris ini kini makin irit dan minim polusi. Nah, ada yang menarik nih. Dengan tendangan tenaga maksimal hingga 47 dk, mesin tetap halus. Soalnya, RE mengaplikasi balancer shaft pada kruk as mesin untuk mengurangi getaran.
Mesin sudah, coba tilik desainnya. Tampang motor ini masih senada dengan Interceptor versi lawas. Mempertahankan ciri khas motor klasik, lampu depan bulat masih dipertahankan tanpa dibenamkan teknologi kekinian seperti LED atau HID. Begitu juga lampu sein yang cukup unik, punya tangkai panjang khas motor retro. Lanjut ke belakang, desain tangkinya pun dibuat sama, bentuknya membulat dan besar. Ujungnya disambung dengan jok yang memanjang khas sekali dengan desain jok motor klasik.
Bagian belakang pun sama klasiknya. Bentuk batok lampu rem mengkotak, diisi bohlam halogen biasa. Karakter ini mengingatkan kembali akan versi lawasnya yang gagah. Kegagahan itu juga diperkuat dengan dua knalpot kanan kiri yang mengeluarkan suara yang khas sekali motor dua silinder.
Baca Juga : Pilihan Skuter Eropa Semakin Menggoda Hati, Semua Berstatus Premium
Beralih ke Continental GT 650, lebih sporty ketimbang saudaranya. Hal ini tercermin dari desain keleruhan motor ini yang mengambil konsep café racer. Desain itu diperkuat penggunaan setang clip on (jepit). Tangkinya dibuat sedikit berbeda dari saudaranya, ada lekukan dan grafis yang membuatnya lebih sporty.
Saatnya merasakan sensasi berkendara motor modern klasik ini. Pertama kali yang mencirikan motor ini modern adalah penggunaan sistem starter yang sudah elektrik. Kunci diputar ke posisi 'ON' dan tinggal tekan tombol, motor pun hidup. Hal pertama yang langsung terasa adalah getarannya halus sekali jika dibandingkan dengan semua jajaran RE. Luar biasa bedanya! Kesenangan itu ditambah dengan suara merdu yang keluar dari sepasang muffler, karakternya ngebas dan mencirikan suara mesin dua silinder.
Tanpa berlama-lama, tarik kopling dan masuk gigi satu. Yang kami rasakan, tuasnya enteng! Ini berkat penggunaan assist n slipper clutch pada koplingnya. Rasanya seperti menarik tuas kopling motor 150 cc. Enteng dan empuk.
Pertama kali dijalankan, motor memang terasa cukup berat. Walau sekilas dimensinya tampak tidak jauh berbeda dengan motor naked 250 cc. Posisi duduknya pun cukup ergonomis. Pasalnya, posisi tangan untuk menjangkau setang terasa pas, tidak teralu dekat maupun jauh. Pun demikian dengan tuas rem dan kopling yang mudah dijangkau, juga tombol-tombol yang berada di sekitar setang.
Gas diputar lebih dalam, barulah terasa figur tenaga dari mesin 650 cc. Semburan tenaganya terbilang menjambak pada putaran bawah. Hal itu disebabkan lontaran tenaga 47 dk dan torsi 52 Nm pada putaran 5.250 rpm.
Semburan tenaga itu dihentikan oleh rem yang hanya satu disc brake di depan dan belakang. Untungnya rem depan dengan ukuran 320 mm yang dijepit dengan kaliper 2 piston di depan dan 1 piston di belakang terasa mumpuni sekali menghentikan laju.
Yang menjadi nilai plus lagi adalah pada penggunaan suspensi teleskopik dengan lingkar 41 mm di depan dan suspensi twin coilover di belakang. Karakteristiknya tergolong empuk sekali. Diajak melibas speed trap, motor ini melaju tanpa guncangan berarti. Keempukan suspensi ini ditambah dengan penggunaan jok yang juga terasa cukup empuk.
Saatnya mencoba saudaranya, Continental GT 650. Posisi duduknya khas sekali motor dengan gaya cafe racer yang sporty. Tangan cukup jau menjangkau setang model clip on yang diposisikan underyoke. Terlebih, posisi kaki ketika menjangkau perseling gigi juga terasa lebih menekuk, hal ini yang memberikan kesan sporty karena gaya seperti ini banyak diadopsi oleh motor sport.
Baca Juga : Daftar Harga Motor Royal Enfield Bulan Mei 2019 untuk Wilayah DKI Jakarta & Sekitarnya
Keduanya memberikan sensasi berbeda dari motor Royal Enfield seperti Classic, Bullet maupun Himalayan yang terbaru, Tenaganya terbilang buas untuk motor dengan konfigurasi twin silinder ini, apalagi getaran mesinnya yang minim sekali. Alhasil, walaupun cukup berat, handling motor ini terbilang mantap untuk diajak menikung.
Kedua motor bergaya klasik ini tersedia dalam beberapa varian. Interceptor INT 650 memiliki tiga varian, versi standar dijual seharga Rp 184,4 juta, dan Rp 186,9 juta pada tipe Custom, Sedangkan versi Chrome dijual seharga Rp 188,5 juta. Sementara itu Continental GT 650 dibanderol seharga Rp 194,3 juta untuk versi standar, dan Rp 195,8 juta pada tipe Custom, serta untuk versi Chrome Rp 197,9 juta.
Spesifikasi Royal Enfield INT Interceptor 650 & Continental GT 650
P x L x T : 2.122 mm x 1.165 mm x 789 mm (Interceptor)
P x L x T : 2.122 mm x 1.165 mm x 744 mm (Continental GT)
Tinggi jok : 804 mm (Interceptor)
Tinggi Jok : 794 (Continental GT)
Wheelbase : 1.400 mm
Ground clearance : 174 mm
Kapasitas tangki bahan bakar : 13,7 liter
Berat bersih: 202 kg
Mesin :4-Tak, Dua silinder segaris, SOHC
Sistem pendinginan : Oil Cooler
Kapasitas : 648 cc
Diameter x Langkah : 78 mm x 57.8 mm
Tenaga Maksimal : 47 dk/7.250 rpm
Torsi Maksimal : 52 Nm/5.250 rpm
Sistem Bahan Bakar : Injection
Transmisi : Manual 6 speed, Assist Slipper Clutch
Rangka : Steel tubular double cradle frame
Rem depan : Disc Brake 320 mm, kaliper Bybre 2 piston, ABS
Rem belakang : Disc Brake 240 mm, kaliper Bybre 1 piston, ABS
Ban depan : 100/70R18
Ban belakang : 130/70R18
Suspensi depan : Teleskopik 41 mm
Travel Suspensi Depan : 110 mm
Suspensi belakang : Twin Coil Over
Travel Suspensi Belakang : 88 mm