Berkenalan dengan V-Go, Motor Listrik Pintar Buatan Honda
Motor listrik mungil dengan desain futuristik dan juga tersemat berbagai teknologi terkini dihadirkan Honda dalam V-Go.
Motor listrik mungil dengan desain futuristik dan juga tersemat berbagai teknologi terkini dihadirkan Honda dalam V-Go. Saat ini, motor listrik tersebut dihadirkan untuk pasar domestik China.
Namun, tak menutup kemungkinan bahwa motor listrik ini akan menjadi populer di berbagai belahan dunia. Hal tersebut dikarenakan V-Go memiliki beragam teknologi serta fitur yang cukup kekinian.
Baca Juga: SYM Maxsym TL500 Model 2020 Meluncur di Malaysia, Penggerak Belt Berganti Rantai
Dilansir dari MotoSaigon, Honda V-Go cukup populer di kalangan masyarakat China berkat desainnya yang stylish dan dinamis. Selain itu, beragam fitur juga dihadirkan Honda pada motor listrik mungil ini.
Urusan performa, V-Go dibekali motor listrik 2000W yang mampu membuatnya melaju hingga kecepatan 55 km/jam. Selain itu, paket baterai lithium-nya juga dapat dilepas untuk mempercepat pengisian daya.
Saat baterai terisi penuh, skuter listrik ini mampu menempuh jarak hingga 60 km. Bahkan, kabarnya Honda juga meluncurkan opsi baterai Li-ion terbaru yang membuat motor bisa melaju hingga mencapai jarak 90 km.
Secara dimensi, skuter listrik ini memiliki ukuran yang mungil, yakni panjang 1.671 mm, lebar 655 mm, dan tinggi 1.040 mm. Sementara itu, bobotnya sendiri hanya seberat 65 kg. Bagasinya mampu menampung hingga kapasitas 14,2 liter.
Baca Juga: Yamaha Kembangkan Sistem Canggih Pendeteksi Kecelakaan
Menariknya lagi, V-Go sudah dilengkapi dengan berbagai fitur modern guna menunjang aktivitas sehari-hari penggunanya. Fitur tersebut di antaranya adalah lampu LED, USB pengisian daya ponsel, panel instrumen digital, sistem navigasi, serta sistem keyless. Untuk menambah keamanan dari pencurian, V-Go juga menawarkan fitur konektivitas antara telepon pintar dan juga motor.
Lalu, bagaimana dengan harganya? Di China, motor listrik ini dibanderol sebesar 7,988 yuan atau sekitar Rp 17,5 jutaan. Bagaimana menurut Anda? Layak masuk Indonesia?