Honda Andalkan BeAT dan Scoopy di Masa PSBB Transisi
Memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi memberikan dampak yang baik pada industri otomotif. Honda yang menyatakan penjualan sepeda motor mulai bergerak naik saat ini.
Memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi memberikan dampak yang baik pada industri otomotif. Honda yang menyatakan penjualan sepeda motor mulai bergerak naik saat ini. Padahal pada saat PSBB diberlakukan Maret-April kemerin, permintaan sepeda motor di masyarakat menurun tajam.
Thomas Wijaya selaku Direktur Marketing Astra Honda Motor (AHM) menyebutkan mulai terdapat inden atau pemesanan sepeda motor Honda. Dirinya menyebutkan pergerakan ekonomi mulai naik sejak Juni 2020 ini. "Mulai Juni, ekonomi mulai bergerak. Nah ada demand sinyal inden, lebih di Scoopy gambarannya," ujar Thomas pada pertemuan daring, Kamis (11/6).
Baca Juga: Honda Revisi Target Penjualan Karena Pandemi Covid-19
Pada masa pandemi ini, Honda masih terus mencoba menggenjot penjualannya. Produk yang diandalkannya saat ini adalah Honda BeAT dan Scoopy. Hal ini dikarenakan penjualan motor skutik memberikan kontribusi mencapai 86% selama pandemi.
Sebelumnya pandemi Covid-19 ini membuat industri otomotif mengalami kemunduran dari segi penjualan. Bahkan pabrikan besar seperti AHM mulai memangkas target penjualannya. Dari target penjualan sebesar 4,8 juta unit selama 2020, menjadi 3 juta unit saja.
Baca Juga: Benelli Patagonian Eagle Versi Injeksi Muncul, Apa Saja Perbedaannya?
"Yang awalnya 4,8 juta unit setahun, kami koreksi sekitar 2,8-3 juta unit motor pertahun. Ini inline dengan dampak di pasar," pungkas Thomas dalam kesempatan yang sama.
Di sisi lain, Yohannes Loman selaku Excecutive Vice President AHM menyebutkan penjualan sepeda motor terpuruk karena lembaga pembiayaan. Menurutnya sebanyak 70% konsumen sepeda motor mengandalkan lembaga pembiayaan alias kerdit. "Saat ini kami menjaga suplayer dan jaringan termasuk lembaga pembiayaan agar tetap bisa bertahan," ujarnya.