Perubahan Tren Transportasi di Masa PSBB Transisi
Indonesia dalam masa pandemi Covid-19 ini sudah berangsur memulai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi di sejumlah daerah. Adakah perubahan tren penggunaan transportasi di masa ini?
Indonesia dalam masa pandemi Covid-19 ini sudah berangsur memulai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi di beberapa daerah. Hal ini membuat sejumlah pengetatan kegiatan mulai dilonggarkan, terutama dalam ruang yang cukup ramai, seperti transportasi umum. Namun, pemerintah tetap menganjurkan masyarakat untuk memerhatikan protokol kesehatan.
Pada transportasi umum, khususnya di Jakarta sudah banyak diketahui selalu ramai dan dipadati penumpang. Transportasi yang ramai ini pun tentunya sangat dikhawatirkan untuk kemungkinan terpapar virus Covid-19. Meskipun dapat melakukan physical distancing, tentunya tidak dapat diketahui bagaimana kebersihan setiap bangku ataupun penumpang sebelumnya.
Seperti yang diungkapkan oleh Ryan Yonata sebagai pengguna Transjakarta mengaku memasuki masa PSBB Transisi ini masih belum berani menaiki transportasi umum. Dirinya menyebutkan, sempat menggunakan transportasi umum saat masa pandemi dan masih ramai digunakan oleh masyarakat. Sehingga physical distancing sulit diterapkan pada transportasi umum yang masal seperti Transjakarta.
"Apalagi sekarang saat transisi, kayaknya akan lebih ramai lagi. Makin besar peluang berdempet-dempetan di bus dan makin tinggi risiko terpaparnya," ujar Ryan saat dihubungi OtoRider, Kamis (18/6).
Baca Juga: Karena Pandemi, Mungkinkah Penjualan Motor Daring Jadi Tren?
Berbeda dengan Ryan, Primrose Djianti masih menggunakan Transjakarta sebagai transportasi harian untuk bekerja. Dirinya menuturkan masih memilih transportasi umum di masa-masa sekarang. Namun, ia tetap ketat untuk menjaga kebersihan, seperti cuci tangan dan memakai hand sanitizer.
"Saya pribadi sih sejauh ini masih berani, karena saya pasti dan selalu cuci tangan setelah naik kendaraan umum. Pas turun dari Transjakarta pakai hand sanitizer di halte, sampe kantor pakai hand sanitizer lagi. Sampai di dalam kantor langsung cuci tangan. Di Transjakarta juga masih ada jarak, meskipun enggak satu meter," ucap Primrose.
Baca Juga: Edisi Terbatas Ducati Superleggera V4 Diproduksi, Berapa Harganya?
Saat ditanyakan mengenai transportasi alternatif, keduanya menjawab kemungkinan besar untuk menggunakan sepeda motor. Ryan mengaku alasan memilih sepeda motor karena lebih terjangkau untuk dibeli. Sedangkan Primrose menyebutkan sepeda motor lebih sedikit bertemu orang, sehingga menurutnya lebih aman dari paparan virus Covid-19.
"Kalau sudah Work From Office juga rencananya pakai kendaraan pribadi sih. Pakainya motor, pilih motor kerena memang cuma punya motor dan merasa lebih aman saja. Enggak perlu dempet-dempetan sama orang-orang di bus dan bisa atur sendiri mau lewat jalan mana yang sepi dan enggak macet," ungkap Ryan.
"Motor sepertinya ya, karena cuma berdua, orangnya enggak banyak," jelas Primrose singkat.