Mengenal Teknologi PGM-FI pada Motor Honda Dari Masa ke Masa
Teknologi ini dikembangkan pada era 1970-an, namun mulai digunakan satu dekade kemudian pada Honda CX500 Turbo.
Logo PGM-FI kini tersemat pada bagian bodi motor Honda. Hal ini menjelaskan bahwa mesinnya menggunaka teknologi Programed Fuel Injection, yaitu sistem injeksi bahan bakar terprogram oleh komputer.
Lalu, bagaimana awalnya Honda mengembangkan teknologi itu? Dilansir dari world.honda.com, guna memberikan performa terbaik bagi lingkungan dan pengendara, injeksi bahan bakar dikembangkan agar dapat secara konstan memberikan campuran udara dengan bahan bakar yang sempurna.
Baca Juga: Cegah Karat, Berikut Tips Merawat Toolkit pada Motor
Pada 1982 Honda meluncurkan motor injeksi pertamanya yaitu Honda CX500 Turbo. Apa yang menjadi tujuan di awal, bisa diaplikasikan pada motor ini. Ketika itu, performanya lebih baik dari CB900F. Bahkan, konsumsi bahan bakarnya lebih irit dibandingkan CX500 standar yang menjadi dasar CX500 Turbo.
Lantas di 1998, diluncurkan VFR800FI. Motor ini diklaim menjadi sport tourer ramah lingkungan. Model tersebut memiliki katalis pada knalpotnya untuk memenuhi standar emisi Euro 1 ketika itu yang berlaku pada 1999.
Baca Juga: GALERI: Motor Petualang Anyar Husqvarna, Norden 901
Teknologi PGM-FI pun terus berkembang hingga saat ini, seperti pada motor yang dipasarkan oleh Honda di Indonesia. Menurut apa yang diwartakan oleh astra-honda.com, teknologi PGM-FI memiliki beberapa komponen yang saling mendukung satu sama lain. Di antaranya seperti Engine Control Modul (ECM), injector, fuel pump, throttle body, dan beberapa sensor seperti Throttle Position Sensor (TPS), Intake Air Temperature (IAT), Manifold Air Pressure (MAP), Engine Oil Temperature (EOT), dan O2 sensor.
Keseluruhan sensor itu akan bekerja ketika kunci kontak diposisikan ON dan akan memberikan informasi kepada ECM sebelum mesin bekerja.
Teknologi PGM-FI pun dikatakan memiliki beberapa keunggulan, seperti:
- Ramah lingkungan. Perpaduan sensor cerdas dan catalytic converter mampu menekan gas buang dan emisi hingga 90%, sehingga menjaga udara tetap bersih.
- Irit bahan bakar. Konsumsi bahan bakar lebih hemat hingga 17% yang didapatkan melalui teknologi yang mengendalikan komposisi optimal antara pasokan bahan bakar dan oksigen.
- Bertenaga. Pengaturan kinerja mesin yang terprogram memberikan akselerasi yang lebih responsif.
- Perawatan mudah. Didukung oleh Malfunction Indicator Lamp (MIL) untuk mengidentifikasi gangguan mesin melalui jumlah kedipan lampu. Sehingga, membantu dalam mengetahui bagian yang perlu diperbaiki.