Motor Dilarang Buat Mudik, Memang Berapa Banyak Penggunanya?
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau agar masyarakat untuk memanfaatkan program mudik gratis yang diselenggarakan.
OTORIDER - Pada musim mudik Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah, pemudik yang hendak menggunakan motor diminta memanfaatkan fasilitas transportasi umum yang tersedia. Bahkan, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengimbau agar masyarakat mengikuti program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta.
"Kami mengkoordinasikan beberapa instansi yang akan melakukan penyediaan angkutan mudik ini dan ini ada terutama berkaitan dengan sepeda motor, dan program mudik (gratis) ini dari darat, laut, kereta api, dan juga beberapa dari simpul transportasi," kata Budi dalam konferensi pers virtual 'Persiapan dan Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2024', Minggu (17/3).
Patut menjadi pertanyaan, memang berapa banyak yang menggunakan motor untuk mudik? Berdasarkan hasil survei Potensi Pergerakan Angkutan Lebaran Tahun 2024 yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, masyarakat memilih moda KA antar kota 39,32 juta orang (20,30 persen), bus 37,61 juta orang (19,37 persen), mobil pribadi 35,42 juta orang (18,29 persen), dan sepeda motor 31,12 juta orang (16,07 persen).
Berkebalikan dengan tahun-tahun sebelumnya, pilihan kendaraan pribadi menjadi favorit. Pada Lebaran 2023, moda transportasi yang diminati tertinggi adalah mobil pribadi 27,32 juta (22,1 persen). Berikutnya sepeda motor 23,13 juta orang (20,3 persen), dan bus 22,77 juta orang (18,4 persen) serta KA antar kota 14,47 juta orang (11,69 persen).
Menurut Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, mudik gratis sekarang adalah upaya untuk mengurangi pemudik sepeda motor agar mau beralih menggunakan fasilitas mudik gratis. "Agar mudik motor berkurang dan dapat menolong sejumlah pemudik yang membawa anak-anak tidak ada lagi," ujar Djoko kepada Otorider, Rabu (20/3).
Ia menambahkan, mudik dengan motor membawa anak-anak harus dilarang sejak sekarang. Karena, motor tidak dirancang untuk perjalanan jarak jauh. "Selain itu, perubahan cuaca sekarang sangat dinamis karena global warming. Tanda-tanda alam saat ini sangat sulit untuk dipakai seperti jaman 30 tahun yang lalu," papar Djoko. (*)