Kendaraan Listrik Belum Bisa Menajawab Kebutuhan Masyarakat
Kendaraan listrik belum bisa menjawab dan sesuai dengan berbagai kebutuhan, khususnya pada sektor industri dan bisnis.
OTORIDER - Minat masyarakat untuk membeli motor listrik masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari situs Sisapira.id, platform yang memfasilitasi penyaluran subsidi untuk pembelian motor listrik.
Hingga Selasa (26/9), baru ada 2.988 orang yang berminat membeli motor listrik. Jumlah itu dinilai masih jauh dari total target penjualan motor listrik yang mencapai 200.000 unit pada tahun ini. Meskipun pemerintah terus menggenjot penggunaan kendaraan listrik, nyatanya kendaraan berbahan bakar bensin belum bisa digantikan dengan tenaga listrik.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi. Menurutnya, kendaraan listrik belum bisa menjawab dan sesuai dengan berbagai kebutuhan, khususnya pada sektor industri serta bisnis.
"Indonesia itu berbeda dengan negara lain, kita sangat besar. Kalau di Australia, untuk bisa mendistribusikan daging dari Melbourne ke Sydney mungkin bisa pakai truk listrik. Tetapi di sini, untuk distribusi barang dari Jakarta ke Medan, tidak bisa karena sangat jauh. Hal itu sangat riskan terkait akan drop listriknya," kata Nangoi dalam webinar 1st OJK International Research Forum 2023 yang disiarkan YouTube OJK, Senin (25/9).
Bisa dibayangkan jika diterapkan ke motor, dengan harga Rp 10 juta Anda sudah bisa mendapatkan Honda BeAT bekas keluaran 2014-2016. Skutik tersebut bisa menempuh jarak 58,5 km/l dengan kapasitas tangki 4 liter. Sedangkan, harga motor listrik seperti Selis E-Max yang sudah disubsidi menjadi Rp 13,5 juta hanya dapat menempuh jarak 40 km.
Nangoi menambahkan dalam menekan emisi yang diinginkan pemerintah saat ini, tidak ada single solution, tapi multiple solution.
"Kendaraan listrik bukan satu-satunya solusi, pemerintah juga harus memperhatikan pengembangan teknologi pada kendaraan bensin. Salah satunya ialah menyediakan bahan bakar minyak (BBM) yang sesuai dengan kapasitas mesin atau standar emisi pada kendaraan," papar Nangoi.
Pemerintah menargetkan satu juta kendaraan roda empat listrik dan 12 juta unit roda dua maupun tiga beroperasi pada 2025.
"Ditargetkan 12 juta unit kendaraan listrik roda dua maupun tiga beroperasi di tahun 2025, setara dengan penghematan 18,86 juta barel BBM dan pengurangan 6,9 juta ton CO2," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier saat pembukaan GIIAS 2023 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/9). (*)