Konversi Motor Listrik Sepi Peminat, Pemerintah Pakai Cara Bisnis MLM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan minat konversi motor listrik di Indonesia masih rendah.
OTORIDER - Penambahan insentif konversi motor listrik ditujukan untuk menggenjot penggunaan sepeda motor listrik di Indonesia. Hal ini sebagai upaya melakukan transisi energi sehingga mengurangi emisi karbon.
Namun, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan minat konversi motor listrik di Indonesia masih rendah. Untuk itu, dirinya ingin menggunakan pola bisnis multi level marketing (MLM).
"Kami sudah lakukan door to door ke perusahaan-perusahaan dan responsnya cukup baik. Kita mau pakai pola MLM supaya bisa menarik dan sosialisasi penting dilakukan," ujar Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI yang disiarkan melalui YouTube, Selasa (21/11).
Jika nantinya cara ini dilakukan, maka para tenaga penjual akan mendapatkan kompensasi atas penjualan yang mereka hasilkan dan sales lain yang direkrut.
Penerima bantuan konversi motor bensin ke listrik ditargetkan pemerintah pada 2023 sebanyak 50.000 unit dan tahun depan 150.000 unit. Besaran bantuan yang diberikan sebelumnya Rp7 juta per unit, kini menjadi Rp 10 juta.
"Rp10 juta yang diputuskan untuk yang konversi. Mulai sekarang juga sudah jalan," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (10/11).
Demi mendorong masyarakat mengubah motor konvensional miliknya menjadi listrik, Kementerian ESDM tengah membahas kerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Agar, masyarakat bisa menggunakan fasilitas kredit atau cicilan demi melunasi sisa biaya konversi motor listrik. (*)