AISMOLI: Standar Ketat Motor Listrik Konversi di Ajang Balap
Ajang balap motor listrik konversi diharapkan dapat menjadi platform promosi dan edukasi mengenai keunggulan serta potensi motor listrik.
OTORIDER - Tidak hanya motor bermesin bakar yang bisa diadu dalam sirkuit, saat ini motor listrik juga sudah ada ajang kompetisi balapnya. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) sendiri menggelar balap khusus motor listrik bertajuk EV Race 2024.
Namun yang menjadi pertanyaan, apakah motor listrik konversi bisa dipakai untuk ajang balap? Ketua Umum AISMOLI, Budi Setiyadi menjelaskan tidak semua motor listrik konversi dapat berpartisipasi dalam ajang balap. Hanya motor listrik yang telah lulus uji tipe dan mendapatkan sertifikasi yang diizinkan untuk mengikuti kompetisi.
"Kami ingin memastikan bahwa motor yang ikut balapan memenuhi standar keselamatan dan performa yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, semua motor listrik konversi harus melalui proses uji tipe dan mendapatkan sertifikasi,” kata Budi dikutip dari situs resmi AISMOLI, Kamis (22/8).
Ia juga menyampaikan, uji tipe melibatkan berbagai aspek teknis penting, seperti keamanan baterai, sistem pengereman, dan stabilitas motor saat dikendarai. "Proses uji tipe ini sangat penting untuk memastikan bahwa motor listrik konversi dapat beroperasi dengan aman dan memberikan performa optimal di lintasan balap," papar Budi.
Ajang balap motor listrik konversi diharapkan dapat menjadi platform promosi dan edukasi mengenai keunggulan serta potensi motor listrik. “Kami berharap balapan ini dapat mendorong minat masyarakat untuk beralih ke motor listrik dan mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon,” ujar Budi.
Pada ajang dunia sendiri, Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP sejak 2019 telah meluncurkan FIM Enel MotoE World Cup, yang merupakan seri balap motor MotoGP khusus untuk kendaraan bertenaga listrik. (*)