Berbahayakah Mengisi Baterai Motor Listrik Sambil Ditinggal Tidur?
Kasus ini sendiri seperti layaknya saat mencharge ponsel semalaman yang bisa membuat baterainya jadi gendut.
OTORIDER - Mengisi daya motor listrik kini terbilang gampang, bahkan sama mudahnya seperti mengecas ponsel. Metode charge pada motor listrik juga beragam, ada yang langsung colok ke motor listrik atau mencopot baterainya. Tapi yang menjadi pertanyaan, saat charge motor listrik kemudian ditinggal tidur, apakah berbahaya?
Kasus ini sendiri seperti layaknya mengecas ponsel semalaman yang bisa membuat baterainya jadi gendut akibat overcharge. "Sebenernya mengecas ditinggal tidur boleh karena baterai motor listrik cut off-nya, tapi seperti layaknya baterai pada handphone bakal mengalami pengurangan kapasitas baterai," kata Founder SMEV, Donny Ariyanto kepada Otorider di Jakarta beberapa waktu lalu.
Namun, apakah berbahaya? "Sebenarnya tidak, tapi tetap saja kita harus jaga kesehatan baterai. Menjaga life time baterai itu sangat diperlukan," papar Donny.
Ia menambahkan, setiap motor listrik juga menggunakan charger yang dayanya sudah disesuaikan dengan komponen tiap motor listrik.
Namum, dikutip dari Carscoop pada Minggu (10/3), terdapat kasus baterai meledak disebabkan oleh pengisian daya yang berlebihan di Inggris. Hal ini karena adanya bahaya thermal runaway saat pengisian daya baterai, yaitu kondisi baterai lithium-ion yang menjadi terlalu panas dan berpotensi meledak.
Departemen pemadam kebakaran West Midlands memberikan sejumlah tips agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, termasuk peringatan untuk tidak pernah meninggalkan baterai yang sedang diisi daya dalam kondisi sudah penuh.
"Jangan pernah meninggalkan e-bike Anda terhubung ke pengisi daya saat Anda pergi atau tidur. Produsen juga sering menyertakan peringatan serupa dan instruksi tambahan. Ingatlah bahwa baterai yang berpotensi meledak dapat menjadi ancaman serius bagi keselamatan Anda," tulis pemberitahuan tersebut. (*)