Teken LOI Dengan Pemerintah, Tanda Ketertarikan Dorna Hajat MotoGP di Indonesia
Dengan ditandatangi Letter of Intent (LOI) antara Dorna dan Menpora, Indonesia sudah masuk slot penyelenggaraan MotoGP.
Indonesia sudah dipastikan masuk slot penyelenggaraan MotoGP dengan Menpora tandatangani pelaksanaan MotoGP dengan Dorna. Letter of Intent (LOI) inilah yang jadi bukti ketertarikan Dorna menghelat balap terkencang sejagat itu di tanah air. "Dengan LOI itu, artinya Indonesia sudah masuk slot pengelenggaraan MotoGP," ujar Dyan Dilato, Ketua Biro Teknik Roda Dua PP IMI yang saat ini juga duduk di Komisi GP.
Dyan menambahkan, tidak mudah masuk slot penyelenggaraan MotoGP. "Harus ada ketertarikan kedua belah pihak. Sudah jelas kita sangat tertarik, bukan? Nah, dengan menandatangani LOI, Dorna juga menunjukkan ketertarikan itu," lanjut pria yang juga menjabat safety officer di FIM Asia ini. Sebagai contoh, sirkuit baru Chang di Thailand yang baru saja menghelat WSBK, belum tentu bisa masuk slot MotoGP jika Dorna tak berminat.
Ibarat siswa masuk SMA, jika sudah diterima maka akan segera diproses untuk tahun ajaran baru. Sedangkan yang belum diterima, kemungkinan masih ada bangku cadangan. Hal ini digambarkan Dyan jika ada negara lain yang juga tertarik untuk menghadirkan balapan MotoGP. "Misal ada negara lain, bisa saja ditangguhkan karena Indonesia kini sudah masuk slot," imbuh pria yang juga mengaku sebagai penggila MotoGP ini.
Proses memang masih panjang. Karena saat ini Sirkuit Sentul yang digadang sebagai tuan rumah penyelenggaraan MotoGP juga belum mengantongi standarisasi Grade A untuk balap sekelas MotoGP. Namun setidaknya, secercah harapan untuk melihat aksi langsung Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Dani Pedrosa. (otorider.com)