Jorge Lorenzo Bertaruh MotoGP 2021 Jadi Tahun Terakhir Valentino Rossi Balapan
Valentino Rossi belum memberikan pernyataan resmi terkait masa depannya di ajang MotoGP. Sejumlah pihak pun turut berkomentar tentang penampilan Rossi, di antaranya Jorge Lorenzo dan Marco Melandri.
Valentino Rossi belum memberikan pernyataan resmi terkait masa depannya di ajang MotoGP. Pembalap Petronas Yamaha itu pun beberapa kali mengatakan bakal tetap melanjutkan balapan jika bisa terus kompetitif. Namun, sepanjang paruh pertama musim 2021, pencapaian terbaiknya hanya posisi ke-10 saat seri Mugello, Italia.
Berbekal hasil tersebut, Rossi saat ini menempati urutan ke-19 klasmen perebutan gelar juara dunia dengan raihan 17 poin, terpaut 139 poin dari posisi pertama yang dipegang Fabio Quartararo. Sejumlah pihak pun turut berkomentar tentang penampilan Rossi tersebut.
Baca Juga: Merek Motor Asal Inggris Rilis Produk Bergaya Retro, Harga Hanya Rp 19 Jutaan
"Apa pun bisa terjadi. Jika saya harus bertaruh pada apa pun, saya berani bertaruh ini adalah tahun terakhirnya. Maka dia mungkin akan mengejutkan kita. Mari kita lihat bagaimana semuanya akan berkembang, tetapi fakta bahwa ia memiliki tim barunya sendiri adalah hal yang baik," ujar Jorge Lorenzo, mantan pembalap MotoGP yang juga pernah menjadi rekan setim Rossi di Monster Yamaha dikutip dari PaddockGP.
Sementara itu, mantan pembalap MotoGP lainnya, Marco Melandri juga menyampaikan pendapatnya tentang Rossi. Ia menilai, di era balap saat ini, pembalap berusia 25 tahun sudah bisa dikatakan tua. Sehingga, tak masuk akal jika Rossi masih ingin melanjutkan balapan.
Baca Juga: Punya Peranan Penting, Berapa Voltase Ideal Aki Motor?
"Jika Anda melihat grid sekarang, seseorang seperti (Marc) Marquez sudah tua. Pada usia 25, mereka hampir tua. Saya merasa masalah yang mereka hadapi dengan sponsor sekarang adalah karena sang pangeran berharap memiliki Valentino di skuat untuk tahun pertama. Menurut saya, ini bisa membingungkan. Valentino telah menyadari bahwa dia tidak kompetitif dan saya pikir tidak masuk akal untuk melanjutkannya lebih lama lagi," jelas Melandri.