Petronas Yamaha SRT Tidak Tahan Dengan Valentino Rossi
Valentino Rossi memang sedang memikirkan masa depan karirnya di ajang balap kelas utama MotoGP. Di sisi lain, Petronas Yamaha SRT tampaknya kurang srek dengan legenda balap itu.
Valentino Rossi memang sedang memikirkan masa depan karirnya di ajang balap kelas utama MotoGP. Di sisi lain, Petronas Yamaha SRT tampaknya kurang srek dengan legenda balap itu. Ditambah Petronas memiliki kebiasaan untuk mendulang talenta muda, bukan merawat pembalap legenda.
Dilansir dari Tuttomotoriweb, ternyata Valentino Rossi memang bukan pembalap favorit tim Petronas. Petronas lebih menyukai pembalap muda dan menjadikannya potensi di masa depan seperti Fabio Quartararo. Bahkan Razlan Razali selaku Bos Petronas menyebutkan timnya hanya untuk juara muda setelah tanda tangan untuk Rossi.
Baca Juga: Pembalap Legenda Suzuki: Saya Ragu Alex Rins Fokus pada Pekerjaannya
Berlanjut ke MotoGP 2021, ternyata Valentino Rossi memiliki hasil yang buruk hingga pertengahan musim. Hal ini tentunya meningkatkan tensi ketegangan di Petronas, terlebih setelah Razali menyebutkan anak muda lebih cepat dibanding Rossi. Pengakuan itu tentunya membentur ucapan Valentino Rossi yang masih mempertimbangkan masa depannya di MotoGP.
Kemudian pada akhir Juni lalu, Razlan Razali meresmikan tidak memperbarui kontrak dengan Valentino Rossi. Hal itu diambil tanpa menunggu keputusan Valentino Rossi untuk kembali membalap atau tidak. Dari sini bisa dilihat tampaknya tim Malaysia ini memang kurang cocok dengan Valentino Rossi.
Baca Juga: Start Terbaik, Pembalap Indonesia Jatuh di FIM CEV Moto3 Aragon
“Kami belum menentukan lineup pembalap kami untuk musim 2022, namun begitu hubungan dengan Valentino berakhir, kami berharap untuk kembali fokus pada tujuan kami menemukan pembalap muda terbaik," ujar Razlan Razali.
Pernyataan terakhir tim Petronas SRT lewat pelatih Johan Stigefelt menyebutkan ketidakpuasan terhadap hasil dari Valentino Rossi dan Franco Morbidelli. Namun baru-baru ini Razlan Razali masih berpikir untuk memberikan poin lain. Salah satunya dengan ide menarik Andrea Dovizioso ke tim mrekea.
"Ide Dovizioso sangat menarik tetapi dengan sangat menghormati Valentino Rossi, kami tidak menginginkan situasi yang serupa dengan tahun ini. Dovizioso telah absen selama setahun, kami ingin orang-orang untuk membentuk seperti yang kami lakukan dengan Fabio Quartararo. Oleh karena itu akan ideal membawa pembalap yang tidak memiliki referensi sebelumnya ke MotoGP," ujar Johan Stigefelt.