Biaya Tinggi, BMW Ogah Gantikan Suzuki di MotoGP
Biaya yang diperlukan juga sangatlah banyak, mulai dari biaya motor hingga pekerja.
Suzuki yang memiliki kontrak hingga 2026 memutuskan mundur dari MotoGP di akhir musim 2022 ini. Diketahui, pabrikan asal Jepang itu ingin berkonsentrasi dalam perubahan besar di dunia otomotif belakangan ini.
Dengan kekosongan itu, membuat beberapa pabrikan berpotensi gabung ke MotoGP, salah satunya BMW Motorrad. Namun, BMW menegaskan tidak akan turun dalam ajang balapan MotoGP dan hanya akan bertanding di World Superbike (WSBK) saja. Masalah biaya jadi kendala bagi pabrikan asal Jerman itu untuk turut dalam kasta pertama balapan motor di dunia tersebut.
Baca Juga:Espargaro Sepakati Larangan Penggunaan Perangkat Suspensi Belakang
"Kami tak akan balapan di MotoGP. Kami sengaja balapan di World Superbike. Saya masih punya beberapa hal yang harus dilakukan sampai saya pensiun, tetapi saya berasumsi bahwa ini adalah pekerjaan terakhir saya," ujar CEO BMW Motorrad, Markus Schramm dilansir dari Motosan.
BMW pun sadar jika masuk dalam ajang MotoGP sangat bisa mendongkrak brand mereka, karena ajang tersebut mempunyai penonton yang fantastis. Akan tetapi, biaya yang diperlukan juga sangatlah banyak, mulai dari biaya motor hingga pekerja.
Baca Juga: Terinspirasi Rafael Nadal, Marquez Optimistis Kembali Unjuk Gigi di MotoGP
"Biaya MotoGP sulit dikalkulasi. Tidak ada yang dilakukan dengan anggaran di bawah 40 atau 50 juta euro per tahun. Pasti ada sesuatu di belakang (tambahan biaya lain-lainnya). Ini tentang prototipe, banyak hal di baliknya, dibutuhkan 100 orang untuk (pekerjaan) itu. Komitmen MotoGP membutuhkan biaya lima hingga sepuluh kali lipat lebih mahal," kata BMW Motorrad Sports Director, Marc Bongers.