Soal Sprint Race MotoGP 2023, Lin Jarvis: Risiko Cedera Lebih Tinggi
Berbeda dari gelaran tahun-tahun sebelumnya, kompetisi musim ini bakal menerapkan format anyar yang dinamai Sprint Race. Nantinya, para rider akan menjalani balapan lebih banyak pada tiap akhir pekan.
Seri perdana MotoGP 2023 segera terselenggara pada Maret mendatang di Portugal. Berbeda dari gelaran tahun-tahun sebelumnya, kompetisi musim ini bakal menerapkan format anyar yang dinamai Sprint Race. Nantinya, para rider akan menjalani balapan lebih banyak pada setiap akhir pekan.
Lin Jarvis selaku Yamaha Motor Racing Srl’s Managing Director & Monster Energy Yamaha MotoGP Team Principal pun memberikan tanggapan. Menurutnya, perubahan format balapan ini bakal berdampak ke beberapa sektor, salah satunya adalah kondisi pembalap itu sendiri.
Baca Juga: Sekali Pakai, Sisa Minyak Rem Motor Sebaiknya Tidak Disimpan
"Akan ada lebih banyak ketidakpastian dan risiko di balapan daripada di latihan bebas. Kenyataannya, banyak hal aneh yang bisa terjadi dalam balapan. Satu masalah yang berpotensi akan kita hadapi adalah cedera pembalap. Karena menurut saya, risiko cedera akibat Sprint Race akan lebih tinggi dari sebelumnya," ucap Jarvis dikutip dari PaddockGP.
Jarvis menambahkan saat ini tim MotoGP perlu segera beradaptasi dengan format baru agar tetap bisa tampil kompetitif. Di sisi lain, fokus tim dan pembalap tak hanya memenangkan balapan saja, tetapi juga memerhatikan efek jangka panjang.
Baca Juga: Catat! Ini Tips Memilih Jaket Riding untuk Berkendara Harian
"Kami akan mengelola situasi baru ini karena semua tim akan beradaptasi dan mengelola format baru. Tapi mungkin tim yang beradaptasi paling baik akan memenangkan kejuaraan. Kami benar-benar harus merencanakan untuk jangka panjang dan mengawasi seluruh musim. Anda harus memenangkan balapan sebagai sebuah tim, tetapi pada saat yang sama Anda harus fokus pada efek jangka panjang. Kami harus menemukan cara untuk tetap di atas dan terlibat sepanjang musim hingga akhir November," kata Jarvis.