Awas, Jangan Press Pelek Palang yang Peyang!
Namun dibalik keunggulan pelek racing, ada kelemahan juga yang dimiliki pelek palang tersebut. Yakni tak bisa dipakai lagi jika sudah peyang. Kenapa?
Rata-rata motor keluaran baru sekarang sudah dilengkapi dengan pelek palang, alias racing. Memang, selain enak dilihat, penggunaan pelek palang juga memiliki beragam keuntungan. Mulai dari mudah dicuci dan bisa langsung pasang ban tubeless. Hingga tak perlu setel pelek, seperti versi jeruji.
Namun dibalik keunggulannya, ada kelemahan juga yang dimiliki pelek palang tersebut. Yakni tak bisa dipakai lagi jika sudah peyang.
"Ya, kami tidak merekomendasikan pelek palang yang dipress ulang. Sebaiknya pelek yang peyang diganti saja demi faktor safety," ucap Gede Agus Prayajana, Plant Manager Cast Wheel Division Chemco Harapan Nusantara, produsen pelek Chemco.
Bukan tanpa alasan, pelek peyang tidak boleh dipress ulang. Pasalnya, ini menyangkut ketahanan mikrostruktur material dari bahan pelek tersebut.
"Pelek peyang biasanya diakibatkan karena benturan dengan lubang jalan di kecepatan tinggi. Saat benturan, pelek terkena tekanan yang melebihi kekuatannya, sehingga peyang. Dan jika dipress, artinya pelek dua kali mendapat tekanan yang melebihi kekuatannya. Sehingga, molekul bahan tak lagi sekuat semula," urainya panjang lebar.
Selain itu, kepresisian pelek yang sudah dipress ulang juga belum tentu sama dengan standarnya. Efeknya, selain handling, pelek juga bisa pecah jika sewaktu-waktu terhantam lubang. Bahaya bro! (otorider.com)