Ini Trik Pilih Jaket Berkendara Saat Puasa dan Panas
Meski kondisi puasa dengan musim panas yang suhunya berkisar antara 29-34 derajat celcius seperti saat ini, masih banyak orang yang wajib berkendara untuk memenuhi kebutuhannya.
Meski kondisi puasa dengan musim panas yang suhunya berkisar antara 29-34 derajat celcius seperti saat ini, masih banyak orang yang wajib berkendara untuk memenuhi kebutuhannya.
Dan pemilihan jaket yang benar mutlak diperlukan untuk menghindari dehidrasi, atau bahkan heat stroke saat menempuh perjalanan.
Nah, untuk pemilihan jaket yang pas di musim panas, ada baiknya pilih yang dilengkapi sistem respirasi bagus. Semisal, yang memiliki banyak lubang ventilasi, atau tebal tipisnya jaket. Serta jangan kesampingkan faktor kenyamanan.
Seperti dikatakan Tedy Suryadi, Marketing Communication & Community Development PT Sinergi Ventura Pratama, produsen Respiro Ridingware. "Usahakan memakai jaket dengan warna terang atau jika suka dengan warna dasar gelap harus dilengkapi 3M reflective dan jika perlu dengan protektor di bahu dan sikut," urainya.
Selain itu, aplikasi material windproof yang mampu menahan terpaan angin dan material waterproof sebagai penahan hujan kala berkendara juga dibutuhkan.
Selanjutnya, urusan kenyamanan. Dalam arti, menjaga suhu tubuh pada saat berkendara tidak kepanasan dan juga tidak kedinginan.
"Jika ingin lebih nyaman, kini juga tersedia pakaian dalam yang bisa menyerap dan menguapkan keringat dengan cepat (bisa dari material soft polyester & spandek)."
Sementara bagi pelaku turing seperti Syaiful Arifin, dari Tiger Association Bandung (TAB), "Bahan jaket kulit atau parasut, nggak masalah selama terasa nyaman. Tapi, memang bahan kulit lebih baik, karena menyesuaikan suhu tubuh. Sementara jika memilih bahan parasut, lebih baik yang memiliki kisi udara," tutupnya. (otorider.com)