Perawatan Ringan Radiator, Cukup Ganti Cairan Secara Rutin
Meski terbilang minim perawatan, tapi radiator, sebagai peranti pendukung pendingin mesin pada motor yang banyak beredar saat ini juga harus diperhatikan dalam hal perawatan.
Meski terbilang minim perawatan, tapi radiator, sebagai peranti pendukung pendingin mesin pada motor yang banyak beredar saat ini juga harus diperhatikan dalam hal perawatan.
Karena tak jarang, karena radiator yang mampet, atau bocor, masalah lebih besar bisa merembet ke sektor mesin. Paling fatal, bisa terjadi over heat karena radiator tak bekerja maksimal.
"Salah satu cara perawatan radiator adalah rutin mengganti cairan coolant," kata Marsel dari bengkel spesialis motor MotoTag di bilangan Meruya, Jakarta Barat.
Di buku petunjuk pemakaian motor, rata-rata pergantian dilakukan tiap 25.000 km. Tapi kalau motor dipakai tiap hari, dan melintasi jalanan macet dan berdebu, ada baiknya pergantian coolant dilakukan lebih awal.
"Pergantian bisa dilakukan setiap 20.000 km. Kenapa harus dilakukan lebih cepat? Karena kalau terlalu lama, atau bahkan cairan tak pernah diganti, yang sering ditemukan adalah tabung reservoir dan selang yang berlumut. Dan ini jelas bisa menghambat sirkulasi cairan. Lagi-lagi, efeknya membuat pendinginan mesin kurang optimal," urai Marsel. (otorider.com)