Turing ke Luar Negeri, Waspadai Cuaca Ekstrim di Negara Ini
Tentunya turing keluar negeri memiliki medan, rute, dan cuaca yang tidak bisa diprediksi. Bahkan tidak menutup kemungkinan saat melintas di negara lain, pengendara akan menemukan cuaca ekstrim.
Turing ke luar negeri kerap dilakukan sejumlah pecinta motor di Indonesia. Tentunya turing keluar negeri memiliki medan, rute, dan cuaca yang tidak bisa diprediksi. Bahkan tidak menutup kemungkinan saat melintas di negara lain, pengendara akan menemukan cuaca ekstrim.
Stephen Langitan yang telah melakukan turing Jakarta-London pun menjelaskan terdapat cuaca ekstrim saat perjalanannya. Cuaca ekstrim ditemukan saat dirinya melintasi negara Iran dan Pakistan. Akibatnya dirinya harus ekstra hati-hati saat melintasinya.
Baca Juga: Usai Turing, Stephen Langitan Luncurkan Buku Perjalanan Jakarta-London
"Cuaca ekstrim itu ada di Iran terkena badai gurun dan waktu itu di Pakistan sedang ada gelombang panas. Jadi kalau saya buka helm itu panasnya luar biasa, seperti kalau kita lagi buka oven. Cara mengatasinya pakai helm full face dan jalan kecang saja engga apa-apa," ujar Stephen beberapa hari lalu di Jakarta.
Kemudian untuk melintasi badai pasir, dirinya menyebutkan harus segera dihindari. Selain itu pengemudi disarankan untuk tidak berhenti agar tidak tertimbun pasir. Menurut Stephen jika tertimbun akan semakin berbahaya mengingat rute tersebut tidak ramai dilintasi pengemudi.
Baca Juga: Estimasi Biaya Turing Jakarta-London 30.000 Kilometer
"Di Iran ada badai gurun harus jalan kencang dan menjauh. Karena apa? Itu seperti badai hujan, begitu kita terusin pelan-pelan bahayanya saat angin kencang kita jatuh ke pasir. Kemudian kalau pasirnya menggulung kita bisa tertimbun. Masalahnya di Iran ini jalanannya sepi, jadi jangan sampai ketiup angin lalu terkubur pasir malah engga ada yang melihat," ujar Stephen.