Catat! Ini Kapasitas Volume dan Oli Mesin yang Sesuai untuk Honda BeAT
Lantas, berapa kapasitas volume dan oli mesin seperti apa yang sesuai untuk Honda BeAT terbaru?
Generasi terbaru Honda BeAT telah resmi diluncurkan pada 2020 lalu. Skutik entry level Honda ini pun mendapatkan sejumlah ubahan, mulai dari rangka, fitur, hingga mesinnya. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Honda BeAT terbaru memiliki kapasitas oli mesin yang berbeda. Lantas, berapa kapasitas volume dan oli mesin seperti apa yang sesuai untuk Honda BeAT terbaru?
Oli mesin sendiri menjadi salah satu komponen penting yang harus diperiksa dan diganti secara berkala. Pada Honda BeAT generasi anyar, komponen ini dianjurkan diganti tiap pemakaian 4.000 km atau 4 bulan sekali, tergantung mana yang dicapai lebih dulu.
Baca Juga: Sama-Sama Pakai Mesin In-line, Mir Sebut Perbedaan Motor Suzuki dan Yamaha
Dalam buku pedoman pemilik Honda BeAT disebutkan kapasitas oli mesin yang dibutuhkan saat penggantian sebanyak 0,65 liter. Sementara itu, ketika mengganti oli mesin serta membersihkan saringan kasa dan usai pembongkaran mesin, volume yang diperlukan sebanyak 0,8 liter.
Lalu, oli mesin seperti apa yang sesuai untuk Honda BeAT? Oli mesin yang dianjurkan adalah oli skuter Honda 4-Tak klasifikasi API Service SG atau lebih tinggi, kecuali yang diberi tanda 'Energy Conserving' atau 'Resource Conserving', SAE 10W-30, Standard JASO T 903 MB. Nah, apa dampaknya jika volume oli tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan?
Baca Juga: Ketahui Makna Khusus dari Warna Baru Vespa GTS 150 dan 300
Ribut Wahyudi selaku Kepala Bengkel Bintang Motor Honda Cinere, Depok memberikan penjelasannya. Menurutnya, volume oli yang terlalu banyak atau terlalu sedikit akan mengakibatkan mesin tidak bisa bekerja maksimal.
"Volume oli yang terlalu banyak bisa menyebabkan putaran mesin jadi berat atau terhambat. Sehingga akan berpengaruh pada tenaga motor yang menjadi lebih berat juga. Sedangkan, volume oli yang terlalu sedikit atau berkurang dapat merusak atau mempercepat keausan komponen mesin. Karena pelumasan yang kurang sempurna di dalam mesin. Jika terus dibiarkan, risiko terbesarnya motor bisa mengalami turun mesin," kata Ribut pada OtoRider beberapa waktu lalu.